Bagi para penggemar musik, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah indie. Bicara tentang musik indie, musik indie Indonesia alias lokal sekarang ini sedang bagus-bagusnya. Sebenarnya jalur independen dipilih bukan baru-baru ini saja, melainkan sejak tahun 90-an sudah ada. Salah satu pelopornya adalah band Pure Saturday.
Membandingkan musik indie dengan musik mainstream, banyak yang berpendapat kalau musik indie lebih eksis dibandingkan musik mainstream. Apa alasannya? Berikut beberapa alasannya seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.
1. Indie lebih bebas

Dari kata indie saja bisa mudah ditebak bahwa band yang mengambil jalur ini ingin bebas sebebas mungkin dalam berkarya, tanpa tuntutan atau aturan apapun dalam menciptakan sebuah karya. Agaknya ini kurang berlaku pada band major label yang harus disetir mengikuti pasar, tuntutan pembuatan karya baik single atau album dalam waktu yang ditentukan serta tuntutan yang masih banyak lagi .
2. Totalitas

Musik adalah ekspresi, maka berekspresi harus bebas. Dari sini sebuah band ataupun musisi bisa totalitas menyalurkan ekspresinya. Tanpa bayang-bayang banyaknya aturan ataupun sanksi, tentu seorang musisi akan lebih fokus dalam menciptakan karya.
3. Karya tidak asal-asalan

Rata-rata, meskipun tidak semua, album yang dibuat oleh band indie berisikan lagu-lagu yang bagus dibandingkan band major label. Tak jarang juga satu album lagunya bagus semua, seperti misalnya album “Friend” dari Mocca dan album dari Efek Rumah Kaca.
4. Membanggakan

Band indie Indonesia bisa dibilang lebih membanggakan karena lebih sering manggung di luar negeri, seperti misalnya Burgerkill di Soundwave Australia (2009), atau Mocca yang menurut vokalisnya sendiri, Arina, justru lebih bisa diterima di Korea dibandingkan di Indonesia. Mocca juga sering manggung di Jepang.
5. Penyegar musik mainstream

Banyak yang berpendapat kalau musik mainstream sekarang tidak bervariasi, sehingga membosankan. Ini bukan berarti semua musik mainstream jelek, ada juga yang bagus. Kehadiran band indie benar-benar ‘obat’ dari ‘sakitnya’ musik mainstream Indonesia saat ini. Dengan begini, maka musik Indonesia bisa lebih bervariasi dan tidak monoton. (tom)