1. Bermain Layang-Layang di Bermuda
Masyarakat Bermuda punya tradisi seru saat merayakan Jumat Agung yaitu menerbangkan layang-layang. Layang-layang yang diterbangkan dibuat dari kertas tisu warna-warni, tisu, kayu, logam, dan tali. Selain menerbangkan layang-layang buatan, tradisi makan kue ikan kod, dan makan hot cross buns pun berlaku di sana.
2. Basah-Basahan di Polandia
Polandia punya tradisi unik saat merayakan Paskah yang disebut Smingus-Dyngus. Pada dasarnya tradisi ini bermain saling menyiram. Pada Senin setelah Paskah, anak laki-laki akan melakukan tradisi ini dengan cara membasahi dan menyiram teman-teman mereka dengan berbagai cara, menggunakan pistol air mainan atau ember. Tradisi yang melegenda ini mengungkapkan bahwa ketika ada gadis yang berhasil tersiram, maka mereka dipercaya akan menikah di tahun ini. Siraman air tersebut melambangkan prosesi pembaptisan Pangeran Mieszko dari Polandia pada Senin Paskah tahun 966 SM.
3. Berdandan ala Penyihir di Swedia
Swedia punya tradisi tak kalah unik perayaan Paskah di mana anak-anak akan berdandan seperti penyihir. Tradisi ini di mulai sejak hari Sabtu. Sehari sebelumnya, orang tua mereka memberikan telur, lalu anak-anak memberikan surat dan kartu sebagai balasan.
Di hari Minggu, semua orang akan melakukan tradisi makan bersama keluarga. Mereka akan menyantap telur, ikan, dan Jansson Temptation (kentang, bawang dan acar sarden panggang dalam krim).
4. Tradisi Lempar Pot Tanah Liat di Corfu, Yunani
Warga Pulau Corfu, Yunani menggelar perayaan unik yang diberi nama Pot Throwing saat merayakan Paskah. Masyarakat akan melemparkan pot tanah liat atau gerabah lainnya keluar jendela mereka dan menghancurkannya di jalanan pada Sabtu Suci. Tradisi ini dipercaya sebagai simbol penyambutan musim semi, dan melambangkan tanaman baru yang akan tumbuh dalam pot baru.
5. Semana Santa di Flores Timur
Indonesia pun punya tradisi paskah yang unik yaitu Semana Santa yang dilakukan di Larantuka, Flores Timur. Semana Santa adalah Pekan Suci yang dirayakan selama empat hari berurut-turut. Ritual dimulai pada hari Kamis Putih dan akan berakhir pada hari Minggu Paskah. Prosesi puncak jatuh pada hari Jumat Agung atau yang disebut dengan Sesta Vera. Para jemaat memasang lilin di sepanjang jalan, lalu prosesi pemandian Patung Perawan Maria (Tuan Ma) dan dikenakan pakaian berkabung warna hitam, ungu, atau mantel beludru biru. Pada hari Jumat Agung, prosesi diisi dengan pengusungan tubuh Yesus Kristus.