Pemandangan tak biasa disuguhkan pentas musik metal bertajuk “Rock in Borneo”, yang dilangsungkan tanggal 26 Maret lalu di Tenggarong, Kalimantan Timur. Pasalnya, konser yang dipadati 80 ribu lebih pengunjung itu diisi dengan tausiyah dan diberi jeda untuk salat Maghrib berjamaah.

Dilansir dari Tribunnewscom, Kamis (31/3/2016), jelang Maghrib atau sekitar pukul 17.00, hingar-bingar musik tiba-tiba dihentikan di Lapangan Panahan Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang, tempat digelar ajang “Rock In Borneo”. Ratusan Metalhead (penggemar musik metal) muslim yang menghadiri konser pun sontak mengambil wudhu dan salat berjamaah. Tak hanya Metalhead, petugas polisi, TNI hingga petugas pemadam ikut pula salat Maghrib berjamaah.

Usai salat, acara dilanjutkan dengan salawat dan tausiyah. Para Metalhead duduk tenang mendengarkan tausiyah singkat dari Al Habib Hasyim bin Salim. Mereka menyimak bacaan doa dan salawat dengan seksama.

Selepas Isya, penonton kembali dihibur sajian musik reggae dari Steven Jam, yang membawakan beberapa lagu reggae, seperti “Welcome To My Paradise”, “Anak Pantai” hingga “Lagu Santai”. Penonton pun ikut bergoyang mengikuti lagunya.

Acara yang juga dihadiri grup band legendaris dunia MLTR (Michael Learns to Rock) ini mendapat apresiasi luas di media sosial. Foto-foto yang diunggah panitia di Facebook dan Twitter mendadak tersebar dengan cepat di laman komunitas Internet dan media sosial. Netizen pun ramai-ramai memuji aksi tersebut.

Hal yang tak kalah uniknya adalah pengunjung yang datang bisa membeli tiket dengan menyerahkan buku bekas. Semula panitia ingin menjadikan susu kemasan sebagai tiket masuk. Namun, dengan berbagai pertimbangan, panitia memutuskan buku yang dijadikan tiket masuk.
Salut untuk panitia yang menggelar konser ini. Semoga saja nantinya konser-konser lain juga bisa menyusul seperti ini. (tom)