Sejarah Unik di Balik Gaun Putih yang Identik dengan Putih

Linda

Saat pesta pernikahan, mempelai wanita kerap yang paling jadi sorotan para tamu undangan, terutama perihal gaun yang dikenakannya. Jika diperhatikan, tentu gaun pengantin mempelai wanita hampir di seluruh dunia, identik dengan warna putih. Pernahkan kalian berpikir, mengapa mempelai wanita masa kini cenderung memilih warna putih untuk gaun pengantin?

Ternyata ada sejarah unik di baliknya, lho.

Pada abad pertengahan, pengantin wanita memilih gaun berwarna pelangi dalam berbagai nuansa seperti kuning, oranye, dan merah. Pada saat itu, pernikahan berfungsi sebagai aliansi antara keluarga, bisnis, atau negara, dan busana disesuaikan dengan status sosial mereka.

Perempuan dari keluarga kaya mengenakan gaun yang berani, bergaya kuno, dan warna-warni. Hiasan bulu-bulu biasanya dipakai oleh pengantin kaya. Sementara pengantin miskin cukup mengenakan sunday best dress, atau gaun yang biasa dipakai untuk ke gereja.

Gaun pernikahan berwarna putih pertama kali dipakai oleh adalah Princess Philippa dari Inggris, pada tahun 1406. Namun setelah itu pun, gaun putih masih sangat jarang dipakai. Pada masa itu, warna putih identik dengan pakaian berkabung.

Pada tahun 1558, Ratu Mary dari Skotlandia memilih gaun warna putih untuk pernikahannya. Maka ia pun menjadi bahan pergunjingan saat itu. Beberapa tahun kemudian sang suami meninggal dan orang-orang kala itu pun meyakini bahwa itu sebuah kutukan karena sang Ratu memilih warna berkabung dalam pernikahannya.

Beberapa abad kemudian, tepatnya tahun 1840, Ratu Victoria mengenakan gaun putih dalam pernikahan dengan Albert. Di era kekuasaan Sang Ratu Inggris, memang mulai mengajarkan untuk tak mempercayai segala tahayul. Alhasil ia pun sukses memopulerkan kembali gaun warna putih sebagai tren baru. Tak diduga, masyarakat kala itu pun sudah mulai berpikiran maju dan baju pengantin Ratu Victoria itupun langsung menjadi trendsetter baru.

portrait of Queen Victori 008 Sejarah Unik di Balik Gaun Putih yang Identik dengan Putih
Ratu Victoria dan Albert (wikimedia)

Berbagai media pun menanggapi positif sehingga tren baju putih itu pun mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia. Warna putih pun memiliki esensi dan lambang baru yakni untuk menandakan kepolosan dan kemurnian hati, serta keanggunan seorang perempuan.

Nah, sejak saat itu hingga kini, gaun putihlah yang kerap digunakan sebagai prosesi sakral pernikahan seluruh wanita di dunia.

 

Bagikan:

Linda

fun-writer. joy-reader!