Mungkin kamu pernah melihat proses syuting film, dimana saat sutradara mengatakan ‘action’, ada seseorang yang membawa sebuah papan yang biasanya berwarna hitam, dan dibunyikan. Setelah itu baru proses syuting dimulai. Papan itu bernama Clapper Board.
Clapperboard adalah sebuah perangkat untuk membantu dalam sinkronisasi gambar dan suara dan juga untuk memilih dan menandai adegan tertentu selama proses produksi. Suara ‘ctek’ dari clapperboard membuat gambar dapat diidentifikasi dengan mudah pada jalur audio.
Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama. Akan tetapi, ketika membuat film, gambar-gambar dan suaranya direkam secara terpisah. Gambar direkam pada film dengan kamera, sementara suaranya direkam ke dalam tape perekam analog digital yang terpisah (atau akhir-akhir ini pada tape digital, seperti tape DAT). Karena gambar dan suaranya direkam pada 2 bagian yang berbeda, kita memerlukan cara untuk menyelaraskannya. Saat seperti inilah Clapper Board dibutuhkan keberadaannya.
Clapper Board adalah cara tradisional untuk menangani proses penyelarasan atau sinkronisasi. Bagian bawah Clapper Board biasanya berupa papan yang digunakan untuk menuliskan adegan dengan angka. Informasi ini membantu mengidentifikasi pengambilan gambar selama proses editing, begitu tape recorder dan kamera berputar, operator Clapper Board menempatkan Clapper Board di depan kamera sehingga kamera dapat melihat dan membaca adegannya.
Setelah mengetahui fungsi dari Clapper Board, kini kita akan melihat bagian-bagian dari Clapper Board. Gambar dan keterangannya bisa kamu lihat berikut ini.
Scene: Peletakan nomor adegan yang tertera pada skenario.
Take: Menunjukan jumlah take yang dipakai.
Sound: Kotak ini menunjukan apakan adegan yang sedang digarap mengunakan sound atau tidak.
Prod: Judul Film
Dir: Nama Sutradara
Date: Tanggal syuting
Camera: Nama penata kamera
Int dan Ext: Adegan dilaksanakan di dalam atau di luar
Selain Clapper Board yang tidak umum di atas, ada juga Clapper Board yang menggunakan format berbeda yang lebih umum. Clapper Board yang umum ini meletakkan judul di bagian paling atas. Lalu di bawahnya ada 3 kotak besar untuk film yang direkam dengan digital dan 4 kotak besar jika direkam dengan pita film. Kotak itu berisi scene, shot, dan take. Sedangkan untuk yang 4 kotak biasanya ada tambahan roll di paling kiri. Di bawahnya ada bagian prod, sutradara, kameramen dan tanggal. Di pojok kanan bawah juga biasanya ada penjelasan tentang tempat dan waktu dengan tulisan int/ext dan day/night.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa tonton tentang Clapper Board ini lewat video yang diunggah oleh Raditya Dika berikut ini.
Meski terlihat sepele, ternyata Clapper Board memiliki peran yang cukup penting. Dengan adanya benda ini, maka proses editing akan menjadi lancar tanpa kendala. (tom)
