Asal Usul Durian, Buah Asli Indonesia

Pertanyaan mengenai kapan manusia mulai menyantap buah durian atau siapa yang pertama kali menemukan buah durian, tak pernah ada fakta sejarah yang pasti mengenai itu. Namun bila pertanyaan yang diajukan tentang sejak kapan penduduk di Nusantara mengkonsumsi durian, maka jawabannya selalu tersedia.

Petunjuk dari buah durian tersebut terdapat dalam beberapa relief di candi Borobudur. Dari 2672 panel kisah, beberapa di antaranya menampilkan buah durian yang dijadikan sesembahan buat raja, diperjualbelikan, juga tampak orang-orang yang membawanya bersama buah lain seperti mangga dan manggis.

â??Dari relief ini kita bisa tahu bahwa durian sudah dikonsumsi oleh penduduk Nusantara sejak 1300 tahun yang lalu,â? kata pakar durian Mohamad Reza Tirtawinata dalam diskusi tentang durian di Serang, Banten, seperti dikutip dari Historiacoid, Rabu (20/4/2016).

Lukisan durian koleksi William Farquhar, Gubernur Singapura pada masa pendudukan Inggris (Wikipedia)
Lukisan durian koleksi William Farquhar, Gubernur Singapura pada masa pendudukan Inggris (Wikipedia)

Berdasarkan prasasti Kayumwungan bertitimangsa 26 Mei 824, Candi Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga sekitar abad ke-8 hingga abad ke-9. Selain durian, buah lain yang juga terdapat dalam relief Borobudur antara lain mangga, pisang, sukun dan manggis.

Catatan mengenai durian di masa lalu lainnya terdapat di dalam laporan perjalanan para penjelajah Eropa abad ke-15. Dalam buku berjudul “Java Essay: The History and Culture of Southern Country” karya Masatoshi Iguchi, mengisahkan ekspedisi VOC di wilayah Batavia sampai Bogor pada 1687. Dalam ekspedisi yang dipimpin oleh Pieter Scipio van Ostende itu diketahui telah banyak pohon durian yang tumbuh di sekitar Bogor.

Essai karya Masatoshi Iguchi (Tanum)
Essai karya Masatoshi Iguchi (Tanum)

 

â??Jalan dari Parung Angsana ke Cipaku sangat lebar dan dilapisi bebatuan dengan pohon durian yang tumbuh di kedua sisinya,â? ujar Pieter seperti dikutip Masatoshi. Parung Angsana sendiri kini bernama Tanah Baru yang ada di wilayah utara Bogor.

Namun dari beberapa laporan yang dibuat oleh para penjelajah Eropa itu seringkali masih terdapat kerancuan antara durian dengan sirsak (Annona muricata). Sirsak juga sering disebut sebagai â??nangka Belandaâ? atau â??durian Belandaâ?.

Adalah Georg Eberhard Rumphius, seorang ahli botani kelahiran Jerman yang bekerja untuk VOC, yang pertama kali mendeskripsikan durian secara detail dalam laporan penelitianya. Laporan itu kemudian diterbitkan jadi buku pada 1741 dengan judul “Herbarium Amboinense”.

Georg Eberhard Rumphius (Meemelink)
Georg Eberhard Rumphius (Meemelink)

 

Dalam penelitiannya di Ambon, Maluku, Rumphius menyaksikan penduduk lokal menggunakan aroma durian untuk menangkap musang. Itulah awal mula dia melihat buah durian dan mencatat nama genus durian sebagai â??durioâ? dalam laporannya. Sejak saat itu nama durian mulai masuk ke dalam khasanah botani dan mengundang perhatian ahli botani Eropa lainnya.

Lantas 33 tahun setelah terbitnya “Herbarium Amboinense” karya Rumphius, Carl Linnaeus ahli botani dari Swedia menerbitkan buku “Systema Vegetabilium” yang memasukan nama buah durian dengan nama latin Durio zibethinus. Dia melekatkan nama zibethinus di belakang nama genus â??durioâ? untuk mengenang kisah temuan Rumphius di Ambon.

Carl Linnaeus (Wikipedia)
Carl Linnaeus (Wikipedia)

Zibethinus diambil dari zibetto, nama musang dalam bahasa latin. Kisah Rumphius tentang orang-orang Ambon yang menggunakan aroma durian untuk menjebak musang itu menginspirasi Linnaeus untuk mengabadikannya pada nama latin durian.

Naturalis Inggris Alfred Russel Wallace, yang melakukan penelitian di kepulauan Nusantara, antara lain di Ternate, pada kurun 1848 sampai dengan 1854 juga kepincut pada durian. Ahli ilmu alam yang dinobatkan sebagai peletak dasar teori evolusinya Charles Darwin itu pernah menulis secarik surat untuk rekannya sesama ahli botani, Sir William Jackson Hooker, menyampaikan kekagumannya pada durian.

Alfred Russel Wallace (Macroevolution)
Alfred Russel Wallace (Macroevolution)

â??Aroma buah yang matang itu belum tentu menyenangkan, walaupun tidak begitu menyengat baunya begitu buah baru jatuh dari pohonnya. Satu-satunya cara untuk menyantap durian yang telah matang sempurna adalah saat buah itu jatuh. Mungkin tidak benar jika mengatakan kalau durian adalah buah yang terbaik dari semua buah-buahan yang ada, terutama karena tak berair berasa masam menyegarkan seperti jeruk (orange), anggur, mangga dan manggis. Tapi sebagai sebuah makanan, kelezatan durian tidak tertandingi. Jika saya harus membuat dua hal yang mewakili kesempurnaan, maka saya akan menobatkan Durian dan Jeruk sebagai raja dan ratu buah-buahan,â? tulis Wallace. Dan tersohorlah buah khas Asia Tenggara yang banyak tumbuh di Indonesia itu sebagai rajanya buah-buahan.

Dengan demikian, buah durian tidak diragukan lagi merupakan buah asli Indonesia. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Luar Biasa, Lembah ini Bertransformasi jadi Danau Saat Musim Panas

5 Band Rock yang Punya Lagu Galau