Tips Laksanakan Salat Ketika Traveling

Ibadah menjadi salah satu media komunikasi paling intim antara makhluk dan Sang Pencipta. Bagi Muslim, salat 5 waktu adalah kewajiban yang tak boleh ditinggalkan dalam kondisi apapun. Islam itu bukan agama yang ribet, Islam telah memberikan keringanan-keringanan kepada pemeluknya untuk melakukan ibadah.

Nah, bagi kamu yang bepergian dan menikmati alam, jangan sampai meninggalkan salat ya. Yuk simak panduan salat saat traveling, dijamin bermanfaat buat kamu.

1. menggabungkan dan meringkas (jama dan qashar)

Saat melakukan traveling, terutama mendaki gunung, bukanlah hal mudah. Tak jarang, kamu akan menempuh perjalanan berjam-jam. Jika perjalananmu lebih dari 86,4 km, kamu bisa menjama-nya, atau menggabungkan dua sholat sekaligus. Dzuhur dengan Ashar, Maghrib dengan Isya.

Tata caranya seperti sholat biasanya. Rukun-rukun dan gerakannya sama persis. Cuma, setelah sholat yang pertama, selesai salam langsung disambung sholat berikutnya. Waktu pelakasanaannya pun bebas, boleh di waktu sholat yang pertama, Dzuhur dan Maghrib, atau di waktu sholat yang kedua, Ashar maupun Isya .

Selain menggabungkan, kamu juga bisa meringkas sholatmu alias Qoshor. Yang semula 4 rokaat jadi 2 rokaat. Namun yag 3 rakaat, tetap harus 3 rokaat. Hanya Dzuhur, Ashar, dan Isya saja yang boleh di qoshor. Tata caranya juga sama seperti sholat 2 rokaat biasa. Selain itu kamu bisa melakukan keduanya. Diringkas lalu digabung. Sederhana kan?

2. Salat di atas kendaraan

maystar28.blogspot.com

Berkendara bisa jadi kendalamu dalam melakuka salat, jika kendaraan pribadi bisa berhenti kapanpun untuk sholat. Namun lain hal degan kendaraan umum. terutama kereta, pesawat atau bus yang tak ada musholla-nya. Kamu tetap bisa melaksanakan salat kok.

Meski beberapa ulama lebih menyarankan supaya menjama dan qoshor sholat, daripada melakukannya ketika di atas kendaraan. Namun, jadwal perjalanan yang tak menentu, membuatmu terpaksa melakukannya di atas kendaraan. Nah, mau nggak mau kamu harus melaksanakan sholat di atas kendaraan. Lakukan salat seperti biasa, untuk arah kiblat, kamu ikuti saja arah kendaraan.

3. Salat di Gunung

lowcosttraveler

Salah satu syarat sah sholat adalah menghadap kiblat. Ada beberapa cara mudah yang bisa kamu lakukan.

  • Cara termudah gunakan kompas/GPS
  • Install aplikasi penunjuk Kiblat, biasanya sudah ada sepaket dengan aplikasi adzan.
  • Dengan memperhatikan kuburan, biasanya makam selalu menghadap barat, terutama di beberapa gunung di Jawa.
  • Perhatikan tumbuhan lumut yang banyak terdapat di gunung. Lumut biasa hidup di daerah yang minim mendapatkan cahaya matahari, oleh karena itu kebanyakan lumut akan hidup di daerah yang menghadap ke arah barat.
  • Perhatikan rasi Bintang Orion untuk arah Barat.

Ini adalah rasi paling mudah dikenali. Ciri khasnya adalah tiga buah bintang yang terang, saling berdekatan dan dalam satu garis lurus yang disebut sabuk orion. Nah, satu garis yang menghubungkan tiga bintang itu bisa dijadikan petunjuk arah kiblat.

4. menggantikan wudhu dengan tayamum

panduanshalat.com

Meski wudhu lebih diutamakan, tapi tayamum diperkenankan saat air tak melimpah. Namun, karena kebutuhan air juga sangat krusial. Kamu bisa kok mengganti air dengan embun untuk berwudhu. Kabut di gunung relatif tebal. Nah, embun-embun yang nempel di tendamu bisa kamu gunakan untuk berwudhu.

Namun, kamu juga boleh bertayamum. Kamu bisa menggunakan semua media untuk bertayamum. Batu, pasir, atau apapun asal bersih.

 

Written by Linda

fun-writer. joy-reader!

Fakta-fakta Menarik Lagu Kebangsaan di Dunia

5 Wisata Wahana Indonesia yang Seru dan Wajib Kamu Kunjungi