Sejarah di Balik Penciptaan Mie Instan

Hutomo Dwi

Kamu pasti sering menemukan atau memakan mie instan. Makanan ini memang sepertinya sudah menjadi makanan sejuta umat di Indonesia. Namun tahukah kamu mengenai awal penciptaan mie instan ini? Berikut sejarah penciptaan mie instan, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

Mie instan rupanya berasal dari Jepang, berkat jasa dari seorang kakek bernama Momofuku Ando, yang lahir di Taiwan pada tahun 1911. Dia dipercaya menjadi orang pertama yang membuat mie instan.

Ditinggal orang tuanya, Ando (panggilan akrabnya) yang baru berumur 3 tahun, harus membantu neneknya mengurusi rumah. Balita ingusan itu harus menjaga toko, belum lagi untuk mencuci pakaian dan memasak. Hasilnya positif, dia pun menjadi pintar memasak, namun sebaliknya sekolahnya malah terlantar.

Momofuku Ando (Heavy)
Momofuku Ando (Heavy)

Profesi sebagai seorang pedagang ialah impiannya. Harta peninggalan orang tuanya pun digunakan untuk berdagang pakaian rajutan di Taiwan dan Osaka, Jepang. Usahanya terbilang maju. Ia pun bisa kembali ke bangku sekolah menyelesaikan pendidikan yang sempat terbengkalai.

Namun, di dalam perjalannya, ia dituduh korupsi dalam perdagangan senjata dan onderdil pesawat terbang. Ia lantas dijebloskan ke penjara. Setelah 2 tahun hidup di Hotel Prodeo, ia lalu dibebaskan. Pada 1956, satu-satunya harta yang tertinggal hanyalah rumah.

Masa itu Amerika Serikat sedang gencar-gencarnya menyumbangkan gandum ke Jepang yang sedang dalam paceklik pangan. Harga terigu menjadi murah. Pemerintah Jepang pun menganjurkan rakyatnya mengkonsumsi roti dan terigu sebagai pengganti nasi.

Melihat banyak orang melahap mie, di dekat toserba Hankyu, Osaka, pikiran Ando pun terbuka. Ia berfikir, mengapa tidak membuat mie dari terigu? Bukankah orang Jepang sangat menyukai mie? Apalagi mie dirasa enak, murah, tahan lama, dan tidak sulit dalam mengolahnya.

Ide liar itu pun terus bergulir di benaknya. Cuma ia tidak mau membuat mie biasa yang sudah banyak beredar di pasaran. Ia ingin membuat mie dalam bentuk lain yang enak, lebih cepat, mudah diolah, serta gampang didapat dimana-mana.

Secara perlahan namun pasti, Ando mulai mewujudkan impiannya, dengan membeli mesin pembuat mie, dan bereksperimen membuat mie instant di emper halaman belakang rumahnya. Mula-mula mie digoreng agar lebih awet, gurih, dan cepat diolah.

Lalu dia menimbang-nimbang rasa yang pas untuk kuah mie racikannya itu, dan akhirnya dipilihlah kuah ayam, karena kuah itu merupakan kuah netral yang disukai semua orang. Ando membawa contoh mie instannya ke sebuah toko serba ada. Ternyata, semuanya ludes hari itu juga tanpa sisa. Kejadian itu terjadi pada tahun 1958.

Emperan rumahnya tak kuasa menampung pesanan, dia pun memindahkan usahanya ke sebuah gudang kosong di Osaka. Di sana Ando membuat mie instan dengan dibantu oleh keluarganya. Sejak itulah perusahaan-perusahaan besar berebut ingin menjadi penyalur mie instannya.

Pada bulan Desember 1958, Ando menamai perusahaannya â??Nissin Foodsâ?. Beberapa bulan kemudian ia pindah ke sebuah pabrik seluas 20 hektar. Tahun 1960, ia membuka pabrik kedua, dan tahun berikutnya lahir pabrik baru lagi.

Logo Nissin Foods (Wikipedia)
Logo Nissin Foods (Wikipedia)

Usahanya lewat mie instan pun semakin berkembang. Meski mie instant laris manis, ia tak bosan-bosan bereksperimen untuk terus memperbaiki mutunya. Bahkan, ada keinginan memperkenalkan dan mejualnya hingga ke luar negeri.

Untuk menjajaki kemungkinan itu, ia pergi berkeliling Eropa dan Amerika tahun 1966. Disana ia melihat orang makan mie dengan garpu, tanpa kuah, dan memakai piring, karena menyeruput mie dianggap tidak sopan.

Lalu dia juga mengamati ada kaldu yang bisa dilarutkan dengan air panas, tanpa harus dimasak. Ada gelas kertas sekali pakai, dan juga kertas aluminium sebagai wadah kedap udara.

Ando pun mendapat ilham kembali untuk membuat mie instant dalam wadah berbahan styrofoam, yang lantas ditutup rapat dengan lembaran aluminium foil. Mie gelas itu tidak perlu dimasak, cukup diseduh. Supaya tidak hancur terkocok-kocok, mie dibuat lebih tebal, disediakan pula garpu untuk memakannya. Inilah mie instan gelas yang kita kenal sekarang.

Patung Momofuku Ando di depan Museum Ramen Instan (Cuso4)
Patung Momofuku Ando di depan Museum Ramen Instan (Cuso4)

Di puncak keberhasilannya, Ando yang pada tahun 1988 genap berumur 77 tahun, membuka Foodeum di Shinjuku, Tokyo. Momofuku Ando meninggal karena gagal jantung pada tanggal 5 Januari 2007 saat umurnya 96 tahun. Ando sempat berkata bahwa rahasianya berumur panjang adalah dengan bermain golf dan memakan ramen ayam hampir setiap hari. Bahkan dia masih memakan ramen ayam sehari sebelum dia meninggal. (tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.