5 Tradisi Sambut Ramadan Ini Cuma Ada di Indonesia

Indonesia merupakan negara yang unik dan dilimpahi kekayaan budaya yang luar biasa. Banyak tradisi menarik dari Sabang sampai Merauke yang menimbulkan decak kagum, seperti misalnya tradisi untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Dilansir dari Jalansanasinicom, Kamis (2/6/2016), berikut adalah 5 tradisi menyambut Ramadan yang cuma ada di Indonesia.

1. Tradisi Meugang, Aceh

Tradisi Meugang (Jalansanasini)
Tradisi Meugang (Jalansanasini)

Di kota yang juga dijuluki sebagai Serambi Mekkah ini, tradisi Meugang dilakukan untuk menyambut Ramadan. Para masyarakat akan memotong kerbau dan dimakan sebelum bulan puasa dimulai. Umumnya, warga yang berkecukupan yang mengadakan tradisi ini, dan mereka kemudian membagi-bagikan pada warga lain yang kurang mampu. Bisa dibilang kalau tradisi ini mirip dengan perayaan Idul Adha.

2. Tradisi Balimau, Sumatera Barat

Tradisi Balimau (Jalansanasini)
Tradisi Balimau (Jalansanasini)

Masyarakat di Sumatera Barat menyambut bulan suci Ramadan dengan tradisi Balimau. â??Balimauâ?? sendiri menurut istilah Minangkabau artinya mandi dengan sampo. Tradisi ini dimaksudkan sebagai tanda bahwa kita harus membersihkan tubuh dari ujung rambut hingga kaki sebelum mulai berpuasa. Uniknya, tradisi ini dilakukan bersama-sama, entah di sungai, di danau atau kolam. Semua orang bisa mandi beramai-ramai dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Umumnya, tradisi Balimau dilakukan menjelang matahari terbenam dan diakhiri sebelum azan Maghrib.

3. Tradisi Malamang, Sumatera Barat

Lemang (Jalansanasini)
Lemang (Jalansanasini)

Masih di Sumatera Barat, ada sebuah tradisi lain yang dilakukan untuk menyambut bulan Ramadan. Di sini, masyarakat berkumpul dan bergotong royong membuat nasi lemang pada ruas-ruas bambu yang telah dipotong-potong. Tradisi ini biasanya dilakukan 2 hari menjelang Ramadan. Hasil lemang yang dimasak tadi akan dijadikan hantaran ke rumah mertua sebagai permohonan maaf.

4. Tradisi Dugderan, Semarang

Tradisi Dugderan (Jalansanasini)
Tradisi Dugderan (Jalansanasini)

Dalam tradisi ini digelar sebuah pasar malam yang menjual aneka produk lokal mulai dari pakaian hingga mainan. Disebut Dugderan karena berasal dari suara tabuhan bedug yang apabila diucapkan terdengar â??dugâ?? dan â??derâ?? seperti sebuah meriam yang bersahutan. Umumnya, bunyi tabuhan bedug ini menandai bahwa bulan suci Ramadan telah dimulai. Biasanya, tradisi ini dimulai seminggu sebelum bulan puasa dimulai, dan diakhiri sehari setelah bulan puasa selesai.

5. Tradisi Nyadran, Surabaya

Tradisi Nyadran (Jalansanasini)
Tradisi Nyadran (Jalansanasini)

Nyadran atau tradisi makan apem adalah tradisi yang biasa dilakukan di Surabaya untuk menyambut bulan Ramadan. Kue apem berasal dari istilah â??afwanâ?? yang dalam bahasa Arab artinya memaafkan. Kue apem ini dibagikan kepada keluarga dan sanak saudara sebagai simbol saling memaafkan. Biasanya, setelah makan apem masing-masing orang saling bersalaman dan memaafkan kemudian dilanjutkan dengan tahlilan. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Setelah Eropa, Lagu Musisi Lara Bergema di 5 Negara

Selain Warcraft, Film-film Adaptasi Games Ini Sukses Tembus Box Office