Sebetulnya, demam panggung itu hal yang normal dan dialami siapa pun tatkala harus melakukan sesuatu di depan umum (pidato, ceramah, main musik, menari, dan sebagainya). Wujudnya bisa gemetaran, mulas, keringat dingin bercucuran, hingga gangguan memori. Ini menunjukkan bahwa kita manusia normal.
Ini tak bisa disingkirkan. Namun yang terpenting adalah jangan menjadikannya musuh. Justru kita mesti menganggapnya sebagai â??kawan setiaâ?? yang menemani kita saat tampil di panggung. Dilansir dari Gitarplusnet, Selasa (21/6/2016), berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi demam panggung. Tips ini dijamin manjur, karena diberikan oleh gitaris senior Jubing Kristianto.
1. Pilih lagu sesuai kemampuan
Biar dianggap jago, ada gitaris yang memilih lagu-lagu yang susah. Bahkan terkadang melampaui kemampuan mereka. Padahal, tujuan kita tampil adalah menyuguhkan musik yang bagus. Penonton juga datang mau mendengar musik yang bagus. Jadi, pilihlah lagu yang kesulitannya ada di bawah kemampuan teknik kita. Sehingga ketika kita grogi di atas panggung, kita masih bisa kontrol lagu itu dengan mudah.
2. Terus latihan
Semakin baik kemampuan kamu dalam sesi latihan, semakin baik pula kemampuan di pentas. Karenanya, kamu harus berlatih semaksimal mungkin untuk menguasai lagu itu habis-habisan. Artinya, saat latihan tidak ada toleransi untuk kesalahan atau kekurangan. Berlatihlah sampai pada titik di mana sudah tidak ada hal lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kamu. Fokuslah pada bagian-bagian yang sulit atau bermasalah.
3. Latihan di depan penonton
Setelah latihan selesai, ada baiknya melakukan gladi bersih. Ajak sejumlah orang, seperti kawan atau kerabat, untuk menyaksikan kamu bermain. Tempatnya bisa di mana saja, di sekolah, rumah, atau bahkan kantor. Lakukan pementasan seolah seperti konser di gedung sesungguhnya nanti. Bila sudah sampai pada tahap ini, kamu bukan hanya melatih cara bermain lagu, tapi juga bagaimana lagu itu ditampilkan dan bagaimana aksi panggung serta bahasa tubuh kamu. Semakin sering kita memainkan bahan konser ini di depan orang lain, semakin terbiasa pula kita nanti saat manggung.
4. Sempatkan nonton konser
Menyaksikan konser dari musisi lain dapat membantu kamu membiasakan diri sengan suasana konser. Kalau bisa, duduklah di kursi terdepan. Bayangkan kamu yang saat itu berada di atas pentas dan bermain. Menyaksikan pementasan langsung juga membantu menyadarkan kita bahwa musisi hebat pun tidak selalu sempurna bila tampil di panggung. Meleset di sana-sini itu biasa, yang penting adalah kualitas musiknya secara keseluruhan.
5. Kenali medan konser
Sempatkan untuk menengok seperti apa tempat kamu manggung nantinya. Naiklah ke panggungnya. Bayangkan gedung itu sudah dipenuhi penonton dan kamu bermain di hadapan mereka. Jangan sampai kamu baru tahu lokasi tempat manggung beberapa menit sebelum tampil. Bila lokasinya di luar kota, mintalah pada panitia atau kenalan lokal untuk mengirim peta lokasinya. Ini untuk berjaga-jaga bila nanti ternyata yang menjemput dan mengantar berhalangan, kamu bisa lebih mudah menemukan lokasinya.
6. Latihan seperlunya pada hari-H
Pada hari-H, latihan seperlunya saja, tak perlu berlebihan. Cukup pemanasan jari saja. Selebihnya, senangkan diri kamu. Hindari makanan kelewat pedas, asam, atau berlemak. Juga hindari makan jajanan dari sembarang tempat. Tidak lucu jika gara-gara makanan kamu jadi gagal konser karena perut “berantakan”. Bawalah cemilan sehat untuk bekal menunggu giliran tampil.
7. Tiba di tempat manggung sedini mungkin
Usahakan tiba di tempat manggung sedini mungkin. Lebih dini, lebih baik lagi. Dengan demikian kamu punya persiapan yang cukup untuk melakukan persiapan penampilan. Baik itu dari pemakaian busana, pemanasan, serta proses berkonsentrasi. Jika memungkinkan, sebelum penonton datang, lakukan cek sound dan gladi bersih. Dengan begitu kamu akan makin terbiasa dengan suasana panggung.
8. Kesalahan pasti terjadi
Salah satu sumber utama kecemasan adalah takut melakukan kesalahan di atas pentas. Bila kamu bisa ikhlas menerima kenyataan bahwa nanti di atas pentas kesalahan akan selalu terjadi, rasa tertekan akan sedikit berkurang. Kamu juga tidak akan terkejut atau panik ketika nanti melakukan kesalahan. Meski demikian, tetap tegaskan pada diri kamu untuk tidak melakukan kesalahan di atas pentas. Di sisi lain tegaskan pula bahwa kamu hanya manusia biasa yang tidak sempurna.
9. Anggap penonton sebagai kawan
Umumnya penonton datang dengan harapan ingin mendengar musik yang bagus atau suguhan atraksi panggung yang seru, bukan ingin menghitung dan mengamati kesalahan apa saja yang kamu buat. Karena penonton ingin mendengar musik bagus, mereka tentu mengharapkan kamu memberikannya. Sadari bahwa penonton dengan sendirinya mendukung kamu untuk bisa tampil dengan baik, bukannya malah berusaha menjatuhkanmu.
10. Syukuri dan nikmati
Kesempatan naik ke atas panggung merupakan sebuah “kemewahan” yang hanya diperoleh segelintir orang. Kamu merupakan salah satu yang beruntung mendapatkannya. Karena itu, nikmatilah kemewahan ini. Jangan jadikan sebagai beban, melainkan sebagai kenikmatan. Karenanya tetaplah senyum meski terjadi selip jari. Bukannya geleng-geleng kepala dengan ekspresi jengkel. (tom)