Tokoh Asing yang Bantu Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945 (2)

Inilah tokoh-tokoh asing lainnya yang turut membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia.

6. Jan Cornelis Princen (1925 â?? 2002)

Jan Cornelis Princen (4muda)
Jan Cornelis Princen (4muda)

Princen lahir di Den Haag, Belanda, dan tumbuh menjadi anak yang tidak menyukai segala bentuk penindasan atas nama hak asasi manusia. Nantinya ia akan terkenal dengan nama Poncke Prince dan Haji Johannes Cornelis (HJC) Princen. Oleh pemerintah Belanda Princen dipaksa masuk dinas militer dan dikirim ke Indonesia untuk kemudian bergabung dengan tentara kerajaan Hindia Belanda, KNIL.

Tanggal 26 September 1948, Princen meninggalkan KNIL di Jakarta dan bergabung dengan TNI. Tahun 1949 ia telah menjadi prajurit divisi Siliwangi kompi staf brigade infanteri 2, Grup Purwakarta. Ia aktif bergerilya ikut longmarch ke Jawa Barat dan menikah dengan seorang wanita Sunda bernama Odah. Sayang, Odah bersama anak yang dikandungnya meninggal ditembak tentara Belanda. Pada tahun 1949, Princen mendapat anugerah Bintang Gerilya dari Presiden Sukarno.

Pada tahun 1956 Princen politikus populer dan menjadi anggota parlemen nasional mewakili Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Tapi ia kemudian melihat banyak penyelewengan dan akhirnya mengeluarkan diri dari parlemen dan memilih untuk vokal terhadap pemerintah. Keluar masuk penjara sudah menjadi makanan Princen.

Kritik tidak hanya ditujukan kepada Orde Lama tapi juga Orde Baru. Ia kemudian mendirikan LPHAM (Lembaga Pembela Hak Asasi Manusia) di tahun 1966 dan kemudian di tahun 1981 ia ikut mendirikan YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia). Seumur hidupnya ia dinilai sebagai pejuang HAM.

7. Bobby Earl Freeberg (1921 â?? 1948)

Bobby Earl Freeberg (4muda)
Bobby Earl Freeberg (4muda)

Bobby Earl Freeberg atau sering disebut Bob Freeberg merupakan seorang pria kelahiran Parsons, Kansas, Amerika Serikat. Pada awalnya Bob berkarir sebagai pilot Angkatan Laut Amerika Serikat pada Perang Dunia II yang kemudian menjadi pilot komersial di CALI (Commercial Air Lines Incorporated) Filipina. Bob kemudian menjadi pilot di Indonesia berkat hubungannya dengan Opsir Udara III Petit Muharto Kartodirdjo yang ditugaskan mencari penerbangan komersial yang siap menembus blokade udara Belanda.

Penerbangan pertamanya di Indonesia terjadi pada Maret 1947. Dipandu oleh Muharto, Bob terbang ke Maguwo, Yogyakarta. Dari hasilnya menerbangkan pesawat komersil, Bob menabung dan akhirnya mampu membeli pesawat pertamanya, Dakota C-47 dan terdaftar di Republik Indonesia sebagai RI-002. Bob tidak mendaftarkannya sebagai RI-001 karena selayaknya nama tersebut disanding oleh pesawat pertama yang dimiliki oleh Indonesia. Saat itu Indonesia tidak punya satu pun pesawat angkut.

Tanggal 1 Oktober 1948 menjadi penerbangan terakhir Bob. Ia bersama sejumlah awak pesawat menghilang yang akhirnya diketahui jatuh di sekitar Bukit Pungur, Lampung Utara, dan ditemukan bangkainya pada April 1978. Meskipun rongsokan pesawat sudah ditemukan, kerangka Bob tidak pernah ditemukan. Hal ini menyebabkan kematian Bob masih misteri, apakah jatuh ditembak, atau meninggal di tahanan Belanda. Di mata Presiden Sukarno, Bob adalah seorang teman dari Amerika, orang yang idealis dan ditakdirkan datang untuk membantu perjuangan Indonesia.

8. Biju Patnaik (1916 â?? 1997)

Biju Patnaik (4muda)
Biju Patnaik (4muda)

Biju Patnaik merupakan seorang politisi dan penerbang yang berasal dari India. Kedekatannya dengan Jawaharlal Nehru membuatnya memahami perjuangan Indonesia, memandang bahwa bangsa Indonesia dengan India ada kemiripan, serta ke depannya yang bisa menjadi sekutu.

Pada tanggal 21 Juli 1947, Presiden Sukarno memerintahkan Sjahrir untuk mendatangi Konferensi Inter-Asia pertama dan guna membangunkan opini publik internasional melawan Belanda. Saat itu Belanda berupaya untuk meredam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Sjahrir tidak bisa keluar karena tidak ada akses untuk keluar dari Indonesia. Akhirnya Nehru meminta Patnaik untuk mengeluarkan Sjahrir dari Indonesia. Patnaik dan istrinya segera terbang ke Jawa dan membawa Sjahrir ke India lewat Singapura.

Atas keberaniannya, Patnaik diberi penghargaan â??Bhoomi Putraâ??, salah satu penghargaan tertinggi yang jarang diterima oleh orang asing. Dan pada tahun 1996, ketika Indonesia berulang tahun yang ke-50, Patnaik diberi penghargaan â??Bintang Jasa Utamaâ??.

9. John Coast (1916 â?? 1989)

John Coast (4muda)
John Coast (4muda)

John Coast lahir di Kent, Inggris. Awalnya ia adalah pegawai Departemen Luar Negeri Inggris yang kemudian bergabung dengan Indonesia sebagai atase media untuk Presiden Sukarno di masa perjuangan kemerdekaan. Ia menuangkan pengalamannya dalam buku berjudul “Recruit to Revolution” (1952).

Pada tahun 1950 ia mengundurkan diri dari politik dan pindah ke Bali. Bersama istrinya yang berasal dari Jawa, Supianti, ia menulis dan mengorganisir penari serta musisi Bali ke Eropa dan Amerika yang ternyata sukses besar. Keberhasilannya ia tuangkan dalam buku berjudul “Dancers of Bali” (1953).

10. George McTurnan Kahnin (1918 â?? 2000)

George McTurnan Kahnin (4muda)
George McTurnan Kahnin (4muda)

Kahin merupakan seorang sejarahwan dari Amerika dan ilmuwan politik. Antara tahun 1942 hingga 1945 Kahin menjadi tentara dimana ia dilatih dalam sebuah grup berisi 60 orang berparasut yang nantinya akan diturunkan di Indonesia yang tengah dikuasai Jepang. Tapi hal itu akhirnya dibatalkan. Saat inilah Kahin tertarik dengan Asia Tenggara dan belajar bahasa Indonesia serta Belanda.

Kahnin yang sudah terpikat dengan perjuangan Indonesia, ikut membantu orang-orang Indonesia yang ingin belajar di Amerika Serikat. Pada tahun 1991, Menteri Luar Negeri Indonesia, Ali Alatas, memberinya penghargaan Bintang Jasa Pratama atas jasanya sebagai perintis kajian Indonesia di Amerika Serikat. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Rekor Dunia! Push Up 13.000 Kali dalam 8 Jam

Deretan Pangeran Super Tampan dari Seluruh Dunia, Mana Favoritmu?