Masyarakat Indonesia tentu tak asing lagi dengan kesurupan. Kesurupan sering dikait-kaitkan dengan masuknya makhluk halus ke dalam tubuh seseorang. Menurut keyakinan atau juga menurut agama, seorang yang kesurupan dikarenakan ada sosok makhluk halus yang masuk ke dalam tubuh dan makluk tersebut mengendalikannya. Tidak sedikit orang yang kesurupan dapat berbicara ngawur dan bertingkah aneh seperti bukan dirinya.
Namun, sebenarnya seperti sih kesurupan menurut ilmiah?
Menurut tulisan di Wikipedia, kesurupan atau yang dalam bahasa Inggris disebut trance atau demonic (spirits) possession merupakan masalah kejiwaan seperti Dissociative Trance Disorder (DTD), schizophrenia, epilepsi, Tourette’s Syndrome, mania, histeria, psychosis dan beberapa masalah kejiwaan lainnya.
Sedangkan, seorang pakar psikologi dan ilmu syaraf dari Jepang, Manabu Honda, melakukan eksperimen dalam upacara adat di Bali yang disebut Kerauhan. Banyak orang sehat di sini mengalami kerasukan.
Honda mencoba mengukur gelombang otak mereka saat mereka kerasukan menggunakan sistem telemetri Elektro Encephalogram (EEG) multi channel portabel untuk mengukur gelombang otak.
Ternyata, fungsi otak berubah menjadi tidak biasa saat seseorang kerasukan. Kekuatan pita gelombang otak theta dan alpha dari orang yang kesurupan pun meningkat secara signifikan. Selain itu, mereka yang kesurupan memiliki tingkat konsentrasi beta-endorphin, dopamine dan noradrenalin yang tinggi. Ketiga zat ini merupakan narkotika endogen, artinya narkotika yang dibuat oleh otak sendiri.
Sementara itu, para pakar psikologis dan yang berkecimpung dalam dunia medis, seperti yang dilansir dari Merdeka.com, mengatakan bahwa orang-orang yang kesurupan sebenarnya tidak kemasukan roh atau setan melainkan mengidap apa yang disebut psychosis.
Psychosis sendiri memiliki beberapa cabang seperti halusinasi, katatonia, pemikiran yang aneh sampai dengan delusi. Dalam istilah kedokteran, aksi kesurupan tersebut disebut juga dengan nama possession trans atau suatu pergantian identitas pribadi dengan identitas baru yang akhirnya orang tersebut bertingkah aneh atau juga mengatakan hal-hal yang tidak masuk di akal.
Nah, bagaimana untuk kesurupan massal?
Kesurupan massal sebenarnya pada awalnya hanyalah terjadi pada individual, akan tetapi kemudian berubah menjadi massal dikarenakan orang lain yang melihat peristiwa tersebut. Kesurupan massal mirip dengan proses dilakukannya sugesti dan hipnotis secara besar-besaran.
Tanda-tanda beberapa waktu sebelum kesurupan antara lain kepala terasa berat, badan dan kedua kaki lemas, penglihatan menjadi kabur, badan terasa ringan, dan rasa ngantuk. Pada saat seseorang dalam kondisi psikologis dan psikis lemah, maka hanya dengan melihat seseorang mengalami kesurupan maka dia akan secara otomatis akan ikut menjadi kesurupan.