Sosok Bung Hatta, pendamping Bung Karno, memang bisa dibilang tidak seeksis Bung Karno. Ketika semua orang tahu seluk beluk mendetail tentang Sukarno sang Putra Fajar, orang-orang masih minim pengetahuan soal sosok proklamator kedua ini.
Bung Hatta berperan sama besarnya seperti Bung Karno, terutama dalam upayanya memerdekakan bangsa ini. Bisa dibilang jika tanpanya mungkin saja proklamasi yang jadi titik balik bangsa ini takkan terjadi. Memiliki peran sama pentingnya dengan Sukarno, tentu ada cerita yang menarik dari Bung Hatta, salah satunya adalah Bung Hatta yang ditaksir wanita asing. Berikut kisahnya seperti dilansir dari Dutanttcom, Senin (19/9/2016).

Bung Hatta sesungguhnya adalah pria yang cukup tampan. Badannya yang tegap dan sikapnya yang kalem, seakan melengkapi wajahnya yang murah senyum. Dengan modal seperti ini, masuk akal kalau Bung Hatta pada akhirnya digilai banyak wanita. Memang jarang diungkapkan, tapi adalah fakta kalau si bung satu ini digilai banyak wanita.
Bung Karno mungkin pemikat para gadis lokal, tapi kalau Bung Hatta berbeda. Sosok proklamator satu ini adalah magnet para wanita bule. Salah satu buktinya adalah ketika beliau menempuh pendidikan di Belanda. Ketika itu, sosok Bung Hatta sering jadi bahan pembicaraan para pelajar wanita di sana. Bahkan Bung Hatta juga pernah digoda salah satu murid tercantik di tempatnya menempuh pendidikan. Tapi, hasilnya nihil. Bung Hatta tak bergeming.
Bung Hatta bukannya tidak menyukai wanita, hanya saja pada saat itu prioritas Bung Hatta bukanlah mencari pasangan, melainkan serius untuk mendalami studi. Inilah modal besarnya untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan.
Cerita cinta Bung Hatta dan istrinya, Rahmi Rachim, mungkin tak seperti kisah romansa di novel-novel yang penuh liku dan plot. Meskipun begitu kisahnya tetap indah. Bung Hatta memang tak suka berbelit alias to the point. Makanya, dalam memilih istri pun demikian. Dengan Rahmi, tak ada cerita cinta yang panjang. Diawali dari ketertarikan kemudian dipungkasi dengan Bung Karno yang meminta Rahmi untuk menjadi pasangan sang sahabat.

Tak butuh proses yang begitu lama juga dari lamaran ke pernikahan. Soal pernikahan Bung Hatta ini ada banyak hal yang menarik. Misalnya tentang mas kawin beliau yang spesial. Benda pengikat pernikahan itu adalah sebuah buku karangan beliau ketika dibuang di Digul pada 1934 yang berjudul “Alam Pikiran Yunani”.
Kisah lainnya adalah tentang peliharaan Bung Hatta. Rupanya Bung Hatta sangat menyukai hewan kucing. Di mana pun Bung Hatta berada, entah di pengasingan atau rumah sendiri, Bung Hatta selalu punya kucing. Jumlahnya sendiri pun biasanya lebih dari satu dan rata-rata kucingnya adalah ras biasa alias kampung. Meskipun kucing ras biasa, tapi beliau merawat kucing-kucingnya dengan sepenuh hati. Bahkan sampai diberi nama juga. Soal nama, beliau selalu memberikan julukan yang aneh-aneh, mulai Hitler, Mussolini, sampai Tito.
Kisah-kisah di atas hanya sebagai pengingat kepada kita semua jika Indonesia juga punya sosok seperti Bung Hatta yang mungkin jarang terlihat dan terdengar tapi andilnya luar biasa. Sama seperti Bung Karno, seribu ucapan terimakasih layak diberikan kepada beliau yang sudah berjuang demi bangsa ini, demi kemerdekaan ini. (tom)