Ilmuwan Ciptakan Teknologi Penglihatan Tembus Tembok

Hutomo Dwi

Masih ingatkah dengan salah satu kemampuan Superman yang penglihatannya bisa menembus tembok? Dulu, hal atau teknologi semacam itu mungkin hanya ada dalam kisah fiksi ilmiah. Namun saat ini, hal tersebut bisa menjadi kenyataan. Ilmuwan Rusia telah mengembangkan teknologi yang memungkinkan kamu untuk bisa melihat benda di balik dinding pada jarak 50 meter.

Dilansir dari Russia Beyond The Headlines, Senin (10/10/2016), Teknologi ini diciptakan sebuah perusahaan teknologi EMIIA di Krimea, Rusia. Sistem ini dibuat berdasarkan efek Doppler, yaitu ketika terjadinya perubahan gelombang radio yang dicatat pada saat benda bergerak.

“Ini adalah monovision, mata elektronik dengan algoritma berbentuk chip. Teknologi ini dapat diaplikasikan ke perangkat mobile dan peralatan teknik lainnya,â? ujar CEO perusahaan Vladimir Starostin.

Ilustrasi tembus tembok (Getty Images)
Ilustrasi tembus tembok (Getty Images)

Menurut pengembang, sistem ini dapat diaplikasikan baik untuk kepentingan militer maupun sipil. Teknologi ini dapat digunakan oleh Kementerian Penanggulangan Bencana Rusia, seperti dalam pencarian korban longsor atau untuk menjaga rumah. Alat ini mampu mengetahui kebocoran gas, suhu, dan setiap pergerakan di rumah saat tidak ada pemilik. Harga perangkat untuk penggunaan sipil hanya berkisar USD 15 dolar (sekitar Rp 195 ribu).

Pada tahun 2016, para pengembang berencana membuat kacamata khusus seperti Google Glass yang memungkinkan pemindaian gerakan di balik dinding pada jarak 30 sampai 50 meter. Kacamata tersebut dapat melihat siluet tentara dan gerakan musuh di balik dinding pada bangunan apa pun.

Menurut Starostin, pengembangan teknologi ini ditujukan terutama untuk menyelamatkan nyawa dalam berbagai situasi. â??Kami tidak menciptakan inovasi ini hanya agar setiap orang dapat â??mengintipâ?? aktivitas orang lain. Pada perangkat yang ditujukan untuk digunakan bagi warga sipil, algoritmanya akan dipotong sehingga informasi yang diterima pun dapat dibatasi,â? lanjutnya.

Google Glass (Wired)
Google Glass (Wired)

Sebagaimana yang dicatat oleh Starostin, kinerja perusahaan saat ini terbatas karena kesulitan yang disebabkan oleh situasi ekonomi yang tidak stabil dan perubahan status semenanjung Krimea.

â??Setelah Krimea kembali bergabung dengan Rusia, kami telah kehilangan bisnis yang memungkinkan kami untuk bergerak lebih maju tanpa keterlibatan pihak ketiga. Namun saat ini, di Krimea sangat sulit untuk mendapatkan dana apa pun, tidak ada sistem keuangan penuh, kami dibatasi dalam memperoleh pinjaman, perusahaan modal ventura juga tidak tersedia. Pada sulitnya kondisi finansial saat ini, kami hanya bisa mengandalkan diri sendiri,â? ujar Starostin

Menurutnya, pihak Jerman dan Amerika Serikat menunjukkan ketertarikannya pada inovasi ini, tetapi perusahaan ingin mengembangkan produksi tersebut di Rusia untuk menjamin keamanan informasi. Perhatian publik pada proyek tersebut dikhawatirkan Starostin akan membahayakan dirinya.

â??Kami terpaksa menghabiskan tenaga kami bukan pada pengerjaan teknologi, tetapi pada tindakan yang dapat mengganggu konsentrasi kami,â? ujar Starostin.

Para pengembang percaya bahwa teknologi buatan mereka akan mengubah dunia. â??Saya tidak berfantasi. Teknologi ini akan mengguncang pasar dan semuanya akan berubah,â? ujar Starostin. â??Secara global, proses ini tidak dapat dihentikan. Ini adalah teknologi yang mampu mengubah seluruh struktur hubungan ekonomi di dunia, termasuk keuangan. Teknologi ini akan menjadi dorongan untuk perubahan dari ekonomi konsumen ke ekonomi informasi,â? tutupnya. (tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.