Bukan Charles Darwin, Ini Dia Pencetus Teori Evolusi Sebenarnya

Kamu pasti sudah belajar tentang Teori Evolusi ketika kamu masih duduk di bangku sekolah. Menurut pelajaran IPA itu, Teori Evolusi dicetuskan oleh seseorang bernama Charles Darwin. Namun, ada fakta mengejutkan bahwa Teori Evolusi sebenarnya bukan dicetus oleh Charles Darwin, melainkan digagas oleh ilmuwan Muslim bernama Nasiruddin Tusi, 600 tahun sebelum Teori Evolusi milik Charles Darwin muncul.

Dilansir dari Thevintagenews, Kamis (27/10/2016), Tusi adalah seorang arsitek, astronom, ahli biologi, kimia, matematika, filsuf, dokter, fisikawan, dan teolog yang berasa dari Bani Ismailiyah. Oleh Ibnu Khaldun (1332-1406), Tusi disebut sebagai tokoh Islam berpengaruh di Persia pada saat itu.

Nasiruddin Tusi (Thevintagenews)
Nasiruddin Tusi (Thevintagenews)

Tusi dikabarkan memiliki 150 karya, di mana 25 di antaranya berada di Persia dan menggunakan bahasa Persia. Selebihnya berbahasa Arab, Persia, dan Turki. Tusi lahir di Nishapur, Persia. Ia satu-satunya penulis Islam yang juga menulis topik-topik non-agama. Karya-karyanya terpengaruh oleh filsuf Euclid, Archimedes, Ptolemy, Autolycus, dan Theodosius.

Dalam buku berjudul “Akhlaq-i-Nasri”, Tusi telah mengajukan hipotesis yang menjadi dasar Teori Evolusi. Menurut Tusi, alam semesta berasal dari unsur-unsur yang sama dan serupa. Ia juga menjelaskan bagaimana unsur-unsur tersebut berevolusi menjadi mineral, tanaman, hewan, dan manusia.

“Organisme yang dapat memperoleh fitur-fitur baru yang lebih cepat lebih bervariasi. Akibatnya, mereka mendapatkan keuntungan lebih dari makhluk lainnya. […] Mayat berubah sebagai hasil dari interaksi internal dan eksternal,” tulis Tusi.

Tusi juga telah membahas tuntas bagaimana organisme melakukan adaptasi dengan lingkungan mereka. “Lihatlah binatang buas dan burung. Mereka memiliki semua yang diperlukan untuk pertahanan, perlindungan dan kehidupan sehari-hari, termasuk kekuatan, keberanian dan alat yang tepat [organ] […] Beberapa organ-organ ini adalah senjata yang nyata, […] Misalnya, tanduk-tombak, gigi dan cakar-pisau dan jarum, kaki dan kuku-gada. Duri dan jarum dari beberapa hewan yang mirip dengan panah…,” lanjut Tusi.

Kitab Akhlaq-i-Nasri (Thevintagenews)
Kitab Akhlaq-i-Nasri (Thevintagenews)

Gagasan lain dari Tusi adalah membagi makhluk hidup jadi tiga, yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Pembagian ini disebutkannya setelah menjelaskan bahwa manusia merupakan evolusi dari hewan.

“Manusia seperti [mungkin kera antropoid] tinggal di Sudan Barat dan sudut-sudut jauh dunia lainnya. Mereka yang dekat dengan hewan dengan kebiasaan mereka, perbuatan dan perilaku. […] Manusia memiliki kemampuan  yang membedakannya dari makhluk lain, tetapi ia memiliki kemampuan lain yang menyatukan dia dengan dunia hewan, tumbuh-tumbuhan atau bahkan dengan tubuh mati. […] Sebelum [penciptaan manusia], semua perbedaan antara organisme adalah dari asal alam. Langkah selanjutnya akan dikaitkan dengan kemampuan spiritual, kehendak, pengamatan dan pengetahuan. […] Semua fakta ini membuktikan bahwa manusia ditempatkan pada langkah tengah tangga evolusi. Menurut sifat yang melekatnya, manusia berhubungan dengan makhluk yang lebih rendah, dan hanya dengan bantuan kehendaknya, ia dapt mencapai tingkat perkembangan yang lebih tinggi,” tulisnya.

Terlepas dari Teori Evolusi bisa dipercaya atau tidak, rupanya Charles Darwin bukan satu-satunya penggagas, dan ilmuwan Muslim yang telah lebih dulu menggagas teori serupa. (tom)

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Trending

close