Begini Kisah Terciptanya Istilah Harta Karun

Kamu pasti sudah sering mendengar istilah harta karun. Harta karun biasanya identik dengan penemuan benda-benda berharga yang tertimbun di dalam tanah atau bahkan ditemukan di lautan. Lalu, dari mana asal istilah harta karun ini? Rupanya, istilah ini berasal dari sejarah Islam, tepatnya pada masa Nabi Musa. Berikut ini sejarahnya, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

Kisah berawal dari seorang bernama Qarun yang hidup pada zaman Nabi Musa. Qarun adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israel, dan bukan berasal dari suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir).

Ilustrasi Qarun (Dindafitrifatim)
Ilustrasi Qarun (Dindafitrifatim)

Qarun dikenal memiliki harta yang sangat melimpah. Perbendaharaan harta dan lemari-lemari ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekar pun, mereka masih kewalahan.

Menurut sejumlah riwayat, ketika Qarun memamerkan harta kekayaannya, ia menggunakan pakaian yang sangat mewah, jumlah harta benda yang dibawanya harus diangkut oleh 60 ekor unta, dengan didampingi sebanyak 600 orang pelayan yang terdiri atas 300 laki-laki dan 300 perempuan. Saat itu, Qarun juga dikawal sebanyak 4 ribu orang dan diiringi oleh sebanyak 4 ribu binatang yang ternak yang sehat.

Ilustrasi Qarun memamerkan kekayaannya (Islamislogic)
Ilustrasi Qarun memamerkan kekayaannya (Islamislogic)

Meski menjadi kaya, namun kehidupan Qarun sebelumnya sangat jauh berbeda. Qarun sangat miskin, dan memiliki banyak anak. Pada suatu kesempatan ia meminta Nabi Musa untuk mendoakannya kepada Allah SWT, yang ia pinta adalah kekayaan harta benda, dan akhirnya permintaan tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.

Namun sayang setelah keinginannya terwujud, Qarun mempergunakan hartanya dalam kesesatan, kezaliman dan permusuhan dan membuatnya menjadi orang yang sombong. Hal ini merupakan musibah dan bencana bagi kaum kafir dan lemah di kalangan Bani Israil.

Qarun mabuk dan terlena oleh melimpahnya kekayaan. Semua itu membuatnya buta dari kebenaran dan tuli dari nasihat-nasihat orang mukmin. Ketika mereka meminta Qarun untuk bersyukur kepada Allah atas segala nikmat harta kekayaan dan memintanya untuk memanfaatkan hartanya dalam hal yang bermanfaat, kabaikan dan hal yang halal karena semua itu adalah harta Allah, ia justru menolak seraya mengatakan: â??Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padakuâ?.

Karena kesombongannya itu, Allah kemudian menurunkan bencana kepadanya. Allah membuat bumi terbelah dan menganga, sehingga membenamkan harta dan rumahnya beserta para pengikutnya ke dalam bumi. Semua itu terjadi hanya dalam waktu semalam saja.

Ilustrasi Qarun ditenggelamkan bersama harta dan pengikutnya (Exhibitions - University of Edinburgh)
Ilustrasi Qarun ditenggelamkan bersama harta dan pengikutnya (Exhibitions – University of Edinburgh)

Tempat Qarun ditenggelamkan bersama dengan harta dan pengikutnya telah menjadi danau yang dikenal sebagai Danau Qarun atau dalam bahasa Arab Bahirah Qarun. Yang tersisa hanya puing-puing istana Qarun yang teletak di daerah Al Fayyum, Mesir.

Danau Qarun (Memphistours)
Danau Qarun (Memphistours)
Sisa reruntuhan Istana Qarun (Islam Miracles)
Sisa reruntuhan Istana Qarun (Islam Miracles)

Dari kisah Qarun itulah, legenda harta-harta yang terpendam di bawah tanah sering disebut dengan istilah harta karun, yang bisa diartikan sebagai harta milik Qarun. (tom)

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Trending

close