Keajaiban bisa terjadi kapan dan dimana saja. Salah satu kisah yang terdapat keajaiban di dalamnya terjadi di sebuah rumah sakit di Tennessee, Amerika Serikat. Bagaimana kisahnya? Berikut kisahnya seperti dilansir dari Blog Kisah Bagus, Jumat (23/5/2014).
Seorang ibu muda bernama Karen saat itu sedang hamil anak keduanya. Mengetahui akan punya adik, sang kakak bernama Michael yang berumur 3 tahun jelas sangat senang. Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.
Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael bisa dilahirkan. Adik Michael adalah seorang perempuan cantik. Meski demikian, kondisi bayi yang baru lahir itu sangat buruk dan berada dalam kondisi koma, sehingga sang dokter memperingatkan Karen agar bersiap menghadapi hal yang tak diinginkan.
Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus. Michael terus meminta untuk menyanyikan sebuah lagu untuk adiknya. Setelah lama tidak menggubris Michael, akhirnya Karen memperbolehkan Michael untuk menyanyi.
Sang ibu berpikir tidak ada salahnya membiarkan Michael menyanyi untuk adiknya, mumpun adiknya masih hidup. Bisa jadi saat itu adalah saat Michael melihat adiknya untuk yang terkahir kalinya. Ketika dibawa ke ICU dimana adiknya berada, Karen dan Michael dicegat oleh suster yang menghalangi mereka masuk karena ICU melarang ada anak kecil. Setelah diberi pengertian, sang suster akhirnya memperbolehkan mereka masuk.
Kemudian Michael yang dipakaikan pakaian khusus dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek tak berdaya. Michael menatap lekat adiknya, lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring. Mendengar nyanyian itu, secara ajaib sang adik memberikan responnya. Tak lama sang adik seolah menghela napas panjang, dan kemudian napasnya jadi teratur. Sang adik telah kembali ke dunia ini dan tertidur lelap.
Hari berikutnya, si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah keajaiban, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mukjizat Kasih Ilahi yang luar biasa, dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. (tom)