Deja vu sejatinya merupakan fenomena yang tidak langka karena hampir semua orang pernah mengalaminya. Ini adalah sensasi di mana kita seolah-olah pernah berada dalam suatu peristiwa yang terjadi saat ini, namun anehnya kita tak pernah tahu kapan dan dimana pernah mengalaminya.
Akan tetapi yang dialami pria ini sungguh tidak biasa. Bila pada umumnya, fenomena deja vu hanya berlangsung dalam waktu singkat, pria ini justru mengaku mengalami episode deja vu dalam waktu yang lama dan berulang-ulang.
Pria Inggris berusia 23 tahun menjadi korban dari salah satu kasus deja vu terlama sepanjang sejarah medis. Tak tanggung-tanggung, pria yang tidak diketahui namanya tersebut telah mengalami deja vu selama 8 tahun.
Dilansir dari Mirror, Kamis (22/1/2015), Siswa salah satu kampus di Inggris itu mengatakan sudah berhenti menonton televisi, mendengar radio, membaca koran atau majalah karena dia meyakini sudah mengalami semua kejadian itu.
Dia bahkan akhirnya berhenti kuliah dan merasa tersiksa akibat deja vu saat tengah berlibur di sebuah tempat santai di luar negeri. Saking parah deja vu yang dialaminya, dia mengatakan kalau apa yang dia rasakan selama ini lebih parah dari yang biasa dialami orang. Dia merasa seolah sedang mengalami masa lalu dari detik ke detik.
Peneliti dalam laporannya di Journal of Medical Case Reports mengungkapkan bahwa pria asal Inggris ini mengaku mulai mengalami episode deja vu yang menakutkan itu di awal kuliah. Bagi pria ini, durasi deja vunya bisa mencapai beberapa menit, kadang lebih lama lagi.
“Ia merasa terganggu karena ia tak hanya familiar dengan momennya, ia juga merasa seperti benar-benar mengingat kembali pengalaman yang ada dari memorinya. Bedanya, ia ada di masa kini,” kata peneliti seperti dikutip dari Livescience.
Akibatnya, tiga tahun setelah fenomena ini mulai muncul, pria tersebut tak lagi bisa menikmati siaran televisi atau sekadar membaca koran.
Namun anehnya, ketika tim dokter mencoba mencari riwayat kejang atau gejala gangguan saraf lain pada pria ini, namun hasilnya nihil. Begitu juga ketika otaknya dipindai. Aktivitas otaknya tampak normal, dan dari psikotes juga diketahui bahwa pria ini tidak mengalami gangguan mental yang berat.
“Bisa jadi ada gejala yang terlewatkan karena mungkin teknologi medis yang ada tidak cukup canggih untuk mengetahui ada apa dengan otaknya,” tutur Christine Wells, psikolog dari Sheffield Hallam University UK, salah satu peneliti kasus ini.
Dugaan kedua, deja vu kronis yang dialami pria ini berasal dari gangguan ansietas atau kecemasan. Menurut Wells, orang-orang dengan gejala ansietas biasanya mengalami fenomena deja vu lebih sering dari orang normal.
“Apalagi saking parahnya ansietas yang dialami pria ini, ia harus mengambil cuti kuliah. Dan saat itulah episode deja vu yang dikeluhkannya mulai muncul. Sayangnya deja vu tersebut justru membuatnya makin panik dan stres, sehingga mungkin menciptakan semacam lingkaran setan,” simpul peneliti.
Jadi, hingga kini, kenapa pria itu bisa mengalami deja vu dalam jangkat waktu yang lama masih menjadi misteri. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga sering mengalami deja vu? Atau malah kamu juga bernasib sama dengan pria asal Inggris itu? (tom)