Salah satu kesibukan Raisa saat ini menggelar tur yang diberi tajuk “OPPO Raisa Handmade Tour 2016” di 5 kota besar di Pulau Jawa. Sabtu malam lalu, giliran Your Raisa dan pecinta musik di Malang yang beruntung menyaksikan penampilan enerjik dari penyanyi lagu “Could It Be Love” ini.
Sepanjang hampir 2 jam penampilannya di UMM Dome Malang, Raisa bukan hanya bernyanyi tapi juga banyak berinteraksi dengan penonton. Hampir di setiap lagu yang akan dibawakan, penyanyi yang pernah berduet dengan Afgan ini menceritakan proses pembuatan single tersebut.
Ada satu yang unik dari cerita di balik lagu yang diciptakan Raisa. Lagu tersebut berjudul “Biarkanlah”. Sebelum bernyanyi Raisa berbagi kisah sedikit tentang salah satu lagu yang ada di album “Handmade” itu.
“Proses pengerjaannya, aku sama Marco dan Haris ke suatu vila. Tapi pas sampai vila di sana banyak kecoa, ada 30 kecoa. Akhirnya kami malah pulang. Dari situ terciptalah lagu ini,” cerita wanita berusia 26 tahun ini.
Lebih lanjut, Raisa menceritakan tentang kisah yang terdapat dalam lagu ini. “Lagu ini tentang â??legowo.â?? Kalau kita sudah pisah sama seseorang, biasanya kita masih saling menyalahkan. Kita berusaha menang dalam perpisahan. Padahal, kalau putus, dua-duanya kalah,” jelasnya.
Lagu lain yang dibawakan Raisa di konser tersebut adalah “Nyawa dan Harapan”. Diiringi dengan koor dari tiga orang siswi kota Malang, Raisa menyanyikan lagu berlirik universal tersebut dengan penuh penjiwaan. Ternyata proses pembuatan lagu tersebut diakui Raisa penuh perenungan.
“(Saat bikin lagu ‘Nyawa dan Harapan’) Aku berpikir bagaimana kalau nggak ada pohon, nggak ada air. Terus lihat anak kecil masa kini yang bicaranya udah nggak kayak anak kecil lagi,” pungkas Raisa. (tom)