Kamu udah dengar soal Perplexity Comet browser belum? Jadi, beberapa waktu lalu aku sempat baca berita di The Hindu yang ngebahas kalau startup AI bernama Perplexity lagi rajin banget bikin gebrakan baru. Salah satunya, mereka baru aja ngerilis Comet browser ke publik secara gratis, padahal sebelumnya aksesnya cuma buat pengguna premium dengan biaya 200 dolar per bulan.
Sekarang, siapa pun bisa cobain browser ini tanpa bayar. Tapi kalau kamu mau versi lebih lengkap, ada juga Comet Plus yang cuma sekitar lima dolar per bulan. Versi ini ngasih akses ke berita pilihan dari berbagai media. Dari sini aja, kelihatan banget kalau Perplexity nggak mau cuma jadi alat pencari biasa, tapi ingin jadi platform besar yang bantu kamu berinteraksi langsung dengan informasi.
Comet Browser: Nggak Sekadar Mesin Pencari

Kita udah terbiasa banget sama tampilan mesin pencari klasik — ketik kata kunci, muncul deretan link biru, dan biasanya tiga di antaranya adalah iklan. Nah, Perplexity Comet browser ngubah total konsep itu. Sekarang hasil pencarian nggak cuma link, tapi jawaban langsung berbentuk question and answer interaktif.
Pendekatan baru ini bikin pengalaman mencari informasi jauh lebih efisien. Comet bukan cuma “menjawab”, tapi juga bisa bantu kamu bertindak. Misalnya, kamu nanya cara menulis surat lamaran, Comet bukan hanya kasih contoh, tapi bisa bantu bikin versi khusus sesuai gaya kamu.
Fitur Asisten Pribadi di Dalam Browser
Bagian paling menarik dari Comet menurutku adalah tombol assistant di sisi kanan layar. Dengan tombol ini, kamu bisa melakukan hal-hal seperti:
- Meringkas teks di halaman web
- Menyusun poin penting
- Menerjemahkan bahasa
- Membandingkan informasi dari berbagai sumber
- Mengambil konteks dari pertanyaan kamu sebelumnya
Aku sempat nyoba pakai Comet buat ngerapihin inbox email dan jadwal kalender. Caranya gampang, cukup sambungkan Comet ke email kamu lewat fitur connector. Tapi catatan penting ya, jangan pakai email pribadi, karena data kamu bisa tersimpan di server Perplexity. Aku saranin pakai akun uji coba atau email backup aja.
Comet juga bisa bantu kamu nyusun balasan email otomatis. Memang, hasilnya belum sempurna banget, tapi dari pengalamanku, sistem ini cepat belajar gaya komunikasi kita. Jadi semakin sering kamu pakai, semakin pintar juga hasilnya.
Lebih dari Sekadar Browser
Karena Comet browser dibangun di atas Chromium, kamu tetap bisa pakai ekstensi Chrome yang biasa kamu gunakan. Tapi yang bikin beda, Comet bisa “ingat” apa yang kamu cari sebelumnya dan bantu kamu nyambungin konteks antar-tab. Jadi, misalnya kamu lagi riset topik di beberapa situs, Comet bisa bantu menyatukan informasi itu jadi satu kesimpulan.
Aku juga coba fitur perbandingan harga produk di e-commerce. Cukup tulis perintah, “Cari harga kacamata renang ini di beberapa situs dan kasih tahu mana yang paling murah,” dan dalam dua menit aja Comet langsung nemuin perbandingan harga. Cepat banget.
Selain itu, Comet bisa bantu kamu bikin rute perjalanan, lengkap dengan rekomendasi tempat ngopi di tengah jalan. Saat aku minta ditampilkan di Google Maps yang lagi kebuka, AI-nya langsung update halaman itu secara otomatis. Keren banget sih buat ukuran browser.
Harus Tetap Hati-hati
Meskipun Perplexity Comet browser punya banyak fitur canggih, aku tetap mau ngingetin satu hal: jangan sembarangan kasih data pribadi. Seperti banyak layanan AI lainnya, data kamu disimpan di server untuk bantu AI belajar. Jadi, tetap jaga privasi dan pahami dulu kebijakan penggunaannya sebelum mencoba fitur-fitur sensitif.
Penutup
Buat aku, Perplexity Comet browser ini bukan cuma alat pencarian, tapi kayak asisten pribadi yang bantu kamu ngelakuin sesuatu langsung di browser. Kalau kamu suka eksplor teknologi baru, aku saranin banget cobain sendiri dan rasain bedanya. Dan jangan lupa, share artikel ini ke teman kamu yang juga doyan coba hal-hal baru di dunia AI, ya!












