Jika ditanya apa gunung tertinggi di dunia, mayoritas akan menjawab bahwa Gunung Everest-lah yang tertinggi di dunia. Faktanya, jawaban itu bisa benar, bisa juga salah. Kenapa bisa demikian?
Dilansir dari tulisan di hmpg-uny.org, Rabu (29/6/2016), rupanya, Gunung Everest bisa jadi gunung tertinggi di dunia atau tidak tergantung pada cara mengukurnya. Selama ini kita mengetahui jika cara mengukur ketinggian gunung adalah dari permukaan laut. Padahal, masih ada dua lagi metode mengukur tinggi gunung, yaitu pengukuran dari dasar gunung, dan pengukuran dari pusat bumi. Mari kita bahas satu persatu tentang masing-masing pengukuran ketinggian gunung ini.
Pertama, pengukuran dilakukan dari atas permukaan air laut. Metode ini adalah yang paling lazim kita lihat. Sesuai namanya, ketinggian gunung dihitung dari atas permukaan laut. Untuk pengukuran dengan cara ini, maka Gunung Everest-lah yang menempati peringkat pertama sebagai gunung tertinggi dengan ketinggian 8.848 mdpl (bisa berbeda-beda).
Kedua, pengukuran dilakukan dari dasar gunung. Yang dimaksud dari dasar gunung adalah pengukuran dilakukan dari dasar dimana kerucut sebuah gunung mulai terbentuk. Dengan pengukuran teknik ini, maka Gunung Mauna Kea di Hawaii, Amerika Serikat merupakan yang tertinggi. Gunung ini menjulang dari dasar kedalaman Samudera Pasifik sepanjang 10,203 meter tetapi hanya setinggi 4.205 meter di atas permukaan laut.
Ketiga, pengukuran dilakukan dari pusat bumi. Dengan pengukuran ini maka gunung tertinggi dipegang oleh Gunung Chimborazo yang berlokasi di Ekuador. Gunung ini menjulang setinggi 6.310 mdpl dengan puncaknya tertutup salju. Lalu bagaimana bisa gunung ini menjadi gunung tertinggi jika diukur dari pusat bumi?
Kita tahu bahwa bumi berputar pada porosnya (berotasi). Rotasi ini menyebabkan pepat di bagian kutub dan menonjol di bagian khatulistiwa. Dari pusat bumi menuju khatulistiwa lebih panjang 21 km diabndingkan dengan dari pusat bumi menuju kutub. Gunung Chimborazo berada 1,5 derajat Lintang Selatan sementara Gunung Everest lebih jauh lagi dari lengkung bumi pada 28 derajat Lintang Utara. Jadi, meskipun Chimborazo 2.540 meter lebih dekat ke permukaan laut dibandingkan dengan Gunung Everest, tetapi Gunung Chimborazo 2.202 meter lebih jauh dari pusat Bumi. Maka, Gunung Chimboraza ini menonjol lebih tinggi ke angkasa daripada Everest.
Untuk ilustrasi perbandingan ketinggiannya, bisa kamu lihat di bawah ini.
Sekarang kita jadi tahu, kenapa Gunung Everest tak mutlak jadi gunung tertinggi di dunia. Semua tergantung dari cara mengukur ketinggian gunungnya. Kalau kamu, lebih setuju dengan pengukuran yang mana? (tom)