Diciptakan Alat Pengganti Organ Jantung

Selain otak, jantung merupakan organ paling penting pada tubuh manusia. Jantung bertugas memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh yang membuat manusia tetap hidup. Tentunya, tanpa adanya organ jantung, manusia tidak dapat hidup. Benarkah demikian?

Dr Billy Cohn dan Dr OH `Bud` Frazier dari Texas Heart Institute di Houston membuktikan bahwa manusia bisa hidup tanpa jantung. Hal itu bisa dilakukan melalui pria 55 tahun asal Texas, Craig Lewis.

Craig Lewis (Konstelasi)
Craig Lewis (Konstelasi)

Craig Lewis berhasil hidup tanpa jantung selama 5 minggu. Dokter terpaksa mengganti jantung Craig dengan sebuah alat yang dibentuk dengan cara mengaitkan secara rumit dua perangkat ventrikel agar dapat menggantikan kerja jantung.

Alat tersebut memiliki fungsi sama persis dengan jantung namun bedanya tidak memiliki denyut. Alat ini akan bekerja terus memompa darah ke seluruh tubuh dengan lancar tanpa berdenyut layaknya jantung normal.

“Aku coba mendengarkan. Suaranya mendengung, menurutku luar biasa,” kata Linda, istri Craig.

Menurutnya, sang suami seperti dalam keadaan koma. Namun, dengan jantung baru tersebut Craig bisa duduk dan berbicara dengan anggota keluarga lainnya selama beberapa bulan sebelum akhirnya ginjal dan levernya terkikis karena tidak mampu mendukung alat ini.

Keluarga Craig kemudian mengizinkan jantung buatan tersebut dimatikan agar pria itu bisa meninggal secara manusiawi. “Kita tak pernah tahu berapa banyak sisa waktu kita, tapi pengalaman tersebut sangat berharga,” ujar Linda.

Sebelum menangani Craig, Dr Cohn dan Dr Frazier sudah pernah mengujikan penemuan mereka pada seekor anak sapi bernama Abigail. “Bila Anda mendengarkan dada Abigail dengan stetoskop, Anda tak akan mendengar detak jantung,” kata Dr Cohn seperti dikutip dari ABC News, Rabu (23/9/2015).

Dr Bud Frazier dan Dr Billy Cohn (ABC News)
Dr Bud Frazier dan Dr Billy Cohn (ABC News)

Menurut Dr Cohn, Abigail tak punya detak jantung dan akan menunjukkan diagram datar bila diperiksa dengan mesin EKG. Pun bila diperiksa dengan semua alat untuk mengalisa kesehatan pasien, Abigail tampak seperti tidak bernyawa. Meski demikian, pada kenyataannya Abigail sangat sehat dan bahagia.

Dokter-dokter ini lalu mengujicobakan penemuan mereka pada 38 anak sapi lainnya. Mereka sangat puas akan hasilnya. Masalah yang dihadapi dengan jantung buatan ialah alat tersebut harus melakukan hal yang sama tanpa henti, berdetak atau berputar 100 ribu kali setiap hari, 35 juta kali per tahun.

“Lama-kelamaan alat tersebut aus,” jelas Dr Cohn. Kita bisa mengganti oli dan mengganti busi pada kendaraan bermotor, namun tidak demikian halnya dengan jantung buatan. Tak mudah untuk menjaga perangkat tersebut tetap berfungsi dengan baik.

Berbeda dengan jantung asli yang berdetak, jantung buatan bekerja secara berputar. Cara kerjanya mirip baling-baling pompa air. Dengan jantung buatan, masalah penyumbatan, trombosis, dan pendarahan bisa dihindari. Selain itu juga ada lebih banyak pilihan bagi mereka yang mengalami gagal jantung.

Meski masih memiliki kekurangan, alat yang diciptakan oleh kedua dokter ini merupakan suatu kemajuan yang sangat signifikan di dunia kesehatan. Bayangkan dalam beberapa tahun yang akan datang, bukan tidak mungkin kemajuan teknologi mampu menciptakan suatu organ pengganti yang mungkin lebih canggih dari â??jantung tanpa denyutâ?? ini. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.