Kulkas, atau lemari es, biasanya menggunakan listrik agar bisa terus menjaga suhu dingin di dalamnya. Namun, sepertinya nanti kulkas yang menggunakan listrik seperti ini akan tergeser oleh kulkas buatan anak SD ini.
Dua siswa kelas enam SD Al Azhar 14 Semarang, Jawa Tengah mengharumkan nama Indonesia di ajang World Creativity Festival yang diselenggarakan di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) di Daejon, Korea Selatan.
Mereka bernama Arya Nardhana Syariendrar dan Sanika Putra Ramadhan. Keduanya berhasil meraih medali perunggu karena mengkreasikan lemari es tanpa listrik. Dia mengalahkan puluhan peserta dari delapan negara di ajang tersebut.
Lemari es karya Arya dan Sanika bahannya cukup sederhana, yaitu kaleng bekas, styrofoam, pasir, dan air dingin. Kaleng bekas digunakan sebagai wadah buah atau sayuran. Lantas, kaleng dimasukkan ke kotak styrofoam. Setelah itu, di sekeliling kaleng diberi pasir dan air dingin. Kemudian bagian atas kotak styrofoam ditutup rapat dengan plastik agar suhu dingin tetap terjaga.
“Buah dan sayur yang disimpan bisa segar selama enam sampai tujuh hari,” kata Arya, saat mempraktikkan hasil karyanya di sekolahnya, seperti dikutip jadiBerita dari Metrotvnewscom, Rabu (28/10/2015).
Arya mengatakan idenya itu muncul ketika dia melihat tukang sayur gerobakan di kawasan Lempong Sari, Kota Semarang. Dia melihat sayur yang dijual kurang segar. Mereka kemudian mengembangkan ide dan membuat lemari es tanpa listrik. “Penelitian dilakukan di rumah dan sekolah berhari-hari. Ya kurang lebih ide dua hari, dikerjakan satu minggu baru jadi,” katanya.
Hasil penelitian itu kemudian diajukan ke ajang World Creativity Festival di Daejon, Korea Selatan, 17-18 Oktober lalu. Saat mempresentasikan, Arya dan Sanika melapisi kotak styrofoamdengan kain batik. Bahkan, mereka mengenakan pakaian adat Jawa.
Kepala SD Al Azar 14 Semarang, Sutejo, mengatakan Arya merupakan murid kreatif. Dia sering mengikuti berbagai kejuaraan bergengsi tingkat provinsi maupun nasional. “Semoga karya dia dapat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Sutejo.
Lemari es ciptaan Arya dan Sanika tersebut kini berada di Korea Selatan. Belum ada keputusan apakah mereka akan mematenkan alat tersebut atau tidak. (tom)