Don't be Captious

Sejarah Lahirnya Flashmob

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Mungkin kamu pernah melihat langsung, atau paling tidak menonton melalui video di situs YouTube banyak video-video bertema flashmob. Namun mungkin masih banyak yang belum tahu dari mana asal tarian flashmob tersebut.

Sebelum membahas mengenai sejarahnya, terlebih dahulu kita bahas mengenai apa itu flashmob. Flashmob diartikan sebagai segerombolan orang yang berkumpul di suatu tempat dan waktu yang sama, melakukan gerakan-gerakan tarian dan nyanyian bersama-sama dalam beberapa menit saja.

Tarian flashmob ini diawali dengan satu orang penari sebagai pertanda pertunjukan itu akan dimulai, kemudian beberapa orang masing-masing yang berpura-pura tidak saling mengenal, melakukan aktivitas sendiri-sendiri, dan tiba-tiba menari mengikuti satu orang dan lainya yang telah menari terlebih dahulu. Lama kelamaan orang-orang yang menari itu semakin banyak membentuk suatu rangkaian gerakan yang indah jika dilihat dari atas.

Dilansir dari Merdeka, Kamis (15/1/2015), sejarah flashmob sendiri berasal dari negara Eropa, yaitu Belanda pada tahun 1990-an awal. Ide flash mob tercetus oleh Spoor dan membentuk sekelompok orang yang bernama ‘zebra pejalan kaki teater’.

Saat itu, Spoor menyebar informasi melalui selebaran yang diberi ke masyarakat atau ditempel di pohon-pohon. Dia juga menghubungi aktor-aktris di kota itu dan mengumumkan akan ada pertunjukan dadakan di kota mereka. Pertunjukan itu dilakukan di tempat para pejalan kaki biasanya berkumpul.

Tujuan Spoor saat itu adalah untuk menyatukan persaingan di antara sesama pedagang, ritel, perselisihan kolektif, dan sebagainya. Ribuan buruh yang dinamakan ‘massa flashmob’ berdemo dengan tarian dan gerakan menuntut perdamaian perselisihan antar sesama pedagang.

Berawal dari peristiwa itu, beberapa tahun kemudian salah satu senior editor Harper’s Magazine bernama Bill Wasik mengumpulkan orang-orang melakukan flashmob ini. Pada Mei 2003, Wasik melakukan percobaan untuk mengadakan pertunjukan flash mob di sebuah toko di Manhattan, namun usahanya gagal.

Saat itu, tempat yang dia rencanakan untuk melakukan pertunjukan flashmob tidak diizinkan dan informasinya bocor. Pada percobaan flashmob kedua, Juni 2003, Wasik mengganti tempat di sebuah Department Store bernama Macy’s. Sekitar 100 orang berkumpul bersama, masing-masing di antaranya pura-pura sedang melakukan aktivitasnya masing-masing. Kemudian orang-orang tersebut bertepuk tangan selama 15 menit secara serempak, dan membuat beberapa pengunjung memadati lobi dan lorong hotel kemudian ikut menari.

Tahun demi tahun, aksi pertunjukan flashmob semakin banyak. Bahkan suatu produk ponsel di Belgia menjadikan aksi pertunjukan ini sebagai iklan untuk memasarkan produknya. Flashmob juga merambah ke benua Asia, salah satunya termasuk Indonesia. Di Indonesia, pertunjukan flashmob sempat digunakan untuk kampanye salah satu cagub DKI Jakarta, Jokowi-Ahok. (tom)

Latest article