Musim hujan begini menyantap hidangan panas memang paling cocok. Hangatnya bisa membantu tubuh melawan hawa dingin. Tak hanya pedagang makanan, penjual minuman hangat pun ikut mereguk untung di musim hujan. Saat seperti ini minuman-minuman tradisional penghangat tubuh kembali jadi primadona. Berikut adalah 7 minuman tradisional yang cocok diminum saat musim hujan, seperti dilansir dari Merdekacom, Senin (8/12/2014).
1. Bajigur
Bajigur adalah minuman khas dari tanah Sunda, Jawa Barat. Minuman yang terbuat dari gula aren, kopi, dan santan ini biasa dijajakan di gerobak kaki lima. Selain menjual bajigur, biasanya tersedia juga minuman bandrek, kacang, singkong, ubi, dan pisang yang direbus serta jajanan ringan lain.
2. Sarabba
Minuman penghangat tubuh asli Bugis, Makassar ini merupakan salah satu jajanan murah-meriah khas pinggir jalan di Makassar. Bahan-bahannya mirip dengan bajigur, tetapi lebih kaya rempah. Beberapa pedagang sarabba bahkan menambahkan hingga sembilan macam rempah untuk menambah aroma dan sensasi hangatnya. Kadang sarabba juga disajikan bersama telur mentah. Telur ayam kampung dimasukkan ke dalam gelas, lalu diguyur sarabba yang masih panas. Untuk teman bersantap biasanya disediakan pula aneka gorengan.
3. Wedang Tahu
Di beberapa daerah jajanan ini disebut kembang tahu atau tahwa. Tetapi di Semarang ia lebih populer dengan nama wedang tahu. Wedang tahu terdiri dari tahu sutera yang disajikan hangat dengan kuah jahe. Wedang tahu sebenarnya merupakan hidangan peranakan, versi Indonesia dari kuliner Tionghoa bernama tauhue.
4. Angsle
Angsle merupakan sajian sejenis kolak asal Malang. Makanan ini biasanya dijual pada malam hari saja. Satu porsi angsle terdiri dari isian yang beragam. Antara lain ketan, kacang hijau, putu mayang, potongan roti, mutiara, dan pacar cina. Kuahnya terbuat dari santan yang sudah direbus bersama pandan dan vanili. Kadang ditambahkan pula jahe. Beberapa pedagang juga melengkapinya dengan serabi atau kolang-kaling.
5. Bir Pletok
Kalau yang satu ini birnya orang Betawi. Meskipun namanya bir, tetapi minuman ini sama sekali tak mengandung alkohol. Minuman ini memang disajikan seperti bir yang hobi diminum para penjajah Belanda saat udara dingin, tetapi bahan penghangatnya terbuat dari 100 persen rempah-rempah. Warna merahnya berasal dari kayu secang.
6. Teh Talua
Teh talua atau teh telur adalah minuman khas yang konsep penyajiannya mirip dengan teh tarik asal Malaysia. Selain sebagai penghangat tubuh, teh talua juga berfungsi sebagai minuman penambah tenaga. Minuman ini bisa dijumpai di restoran-restoran Padang. Biasanya disajikan bersama potongan jeruk nipis. Ada pula yang ditambahkan campuran pinang muda.
7. Wedang Uwuh
Minuman ini merupakan salah satu kuliner khas Yogyakarta. Penampilannya mirip dengan bir pletok asal Betawi. Tetapi wedang uwuh disajikan tanpa disaring. Rempah-rempah daun dan batangan yang ikut disajikan dalam gelas membuatnya tampak seperti uwuh (sampah). (tom)