Api tak lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Untuk menghasilkan makanan yang kita nikmati setiap hari, tentu membutuhkan api. Jika kita menggunakan kompor gas, biasanya api yang muncul berwarna biru. Namun, jika kita menyalakan api menggunakan korek api, umumnya api yang muncul berwarna oranye kekuningan. Lalu apa yang menyebabkan warna api bisa berbeda seperti itu?
Api terjadi dari reaksi pembakaran senyawa yang mengandung oksigen atau O2. Jika suatu reaksi pembakaran kekurangan oksigen, maka efisiensi pembakaran berkurang dan menghasilkan suatu senyawa karbon seperti asap atau jelaga. Lilin yang mati karena ditutup dengan gelas juga merupakan contoh reaksi yang kekurangan oksigen.
Dilansir dari Sainsme, Rabu (21/1/2015), faktor yang mempengaruhi warna nyala api adalah ada dua, yaitu faktor fisika dan faktor kimia. Faktor fisika berupa suhu, dan faktor kimia berupa zat yang mengalami reaksi. Jika dilihat dari faktor suhu, nyala api ada yang berwarna merah, biru, putih, hingga hitam.
Api merah umumnya bersuhu di bawah 1000 derajat Celsius. Api biru, bersuhu lebih tinggi dari api merah, tapi masih di bawah 2000 derajat Celcius. Kemudian ada lagi api yang lebih panas, yaitu api putih yang bersuhu di atas 2000 derajat Celcius. Api ini juga yang terdapat di dalam inti matahari. Api putih juga digunakan pada industri yang memproduksi material besi dan sejenisnya. Kemudiabn ada api yang paling panas, yaitu api hitam (dan konon katanya merupakan jenis api yang terdapat di neraka).
Kalau kamu amati nyala api pada lilin, pada bagian pangkal api akan terlihat nyala api yang nyaris transparan. Warna api inilah yang disebut api hitam, karena pada spektrum warna cahaya, warna hitam didefinisikan sebagai ketiadaan cahaya, maka pada api terlihat transparan.
Warna api juga dipengaruhi oleh zat yang mengalami reaksi pembakaran, atau seperti yang telah disebutkan di atas merupakan faktor kimia. Pada pembakaran sodium akan menghasilkan warna oranye, pembakaran stronsium klorida mengahasilkan warna merah, pembakaran kalium nitrat menghasilkan warna ungu, pembakaran boron menghasilkan warna hijau, pembakaran tembaga menghasilkan warna biru, dan sebagainya.
Perbedaan warna api inilah yang kemudian bisa digunakan untuk pembuatan kembang api. Kembang api dapat memancarkan api dengan warna-warni yang indah karena merupakan campuran berbagai macam unsur kimia yang akan memberikan warna-warna berbeda jika mengalami reaksi pembakaran.
Jadi, kini kamu sudah tahu penyebab warna api bisa berbeda-beda, sehingga kamu tidak kaget lagi saat melihat warna api yang tidak biasa di masa depan. (tom)