Kenapa Egypt jadi Mesir & Netherland jadi Belanda?

Jika kamu perhatikan nama-nama negara dalam bahasa Indonesia, ada beberapa negara yang namanya berbeda dengan nama bahasa Inggris-nya, seperti misalnya Egypt jadi Mesir, Netherland jadi Belanda, atau Greece jadi Yunani. Kenapa bisa demikian? Mari kita lihat penjelasannya di bawah ini seperti dilansir jadiBerita dari tulisan Mahardhika Zifana yang dimuat dalam Kompasiana.

Pertama mari kita lihat negara Mesir. Jika kamu buka Wikipedia atau situs lainnya, maka nama resmi Mesir adalah Jumh?riyyat Mi?r al-â??Arabiyya. Dari situ sudah jelas bahwa bangsa Indonesia menyebut Egypt dengan Mesir karena mendekati nama asli dan nama resmi negara tersebut. Jauh sejak zaman dahulu, orang Indonesia sudah familiar dengan nama Mesir. Kenapa? Di dalam Alquran, kata Mashr (Mesir) disebutkan sebanyak lebih dari 35 kali, di mana lima kali di antaranya disebutkan secara jelas (menggunakan kata Mashr), sementara sisanya menggunakan kata lain yang maknanya merujuk ke Mesir.

Piramida Mesir (merdeka-ind.blogspot.com)
Piramida Mesir (merdeka-ind.blogspot.com)

Berikutnya adalah mengenai negara Belanda yang pernah menjajah negara kita. Ada banyak sekali teori tentang kenapa orang Indonesia menyebut Netherland dengan nama Belanda. Pertama, ada yang meyakini bahwa kita mengambil kata blonde (pirang) dari bahasa Inggris. Sementara seperti kita ketahui banyak orang Belanda yang berambut pirang. Kedua, ada yang berpendapat kata Belanda didapat karena nama Belanda dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan Holland. Orang-orangnya disebut Hollander. Dalam lafal orang Indonesia, istilah inilah yang kemudian diyakini berubah menjadi Belanda.

Kincir angin di Belanda (Suneducationgroup)
Kincir angin di Belanda (Suneducationgroup)

Pendapat ketiga menyatakan bahwa istilah Belanda di Indonesia muncul dari peristiwa Mudzakrah ulama se-rumpun Melayu tahun 1650 M di Pagaralam, Palembang. Dalam acara tersebut, muncul kesadaran para ulama untuk memperkuat persatuan suku-suku Melayu agar tidak jatuh dalam hasutan bangsa-bangsa Eropa yang berdatangan dan suka memecah belah. Muncullah frasa belah nde (belah = memecah, nde = keluarga), yang kemudian berkontraksi menjadi Belande, lalu berubah menjadi Belanda.

Dan akhirnya teori keempat meyakini bahwa kata Belanda dalam bahasa Indonesia berasal dari nama Belanda dalam bahasa Portugis dan Spanyol, yaitu Holanda. Sebagaimana kita ketahui, orang-orang Portugis sudah datang ke Indonesia, jauh sebelum rombongan Belanda pertama di bawah pimpinan Cornelis de Houtman datang kemari. Dari istilah Holanda dalam bahasa Portugis itu, beberapa suku di Indonesia menyebut Wolanda. Sementara dalam adaptasi lidah orang Sunda, nama itu disebut Walanda (hingga detik ini dalam bahasa Sunda moderen). Akhirnya, muncullah lafal yang fix sampai sekarang: Belanda dalam bahasa Indonesia modern.

Kuil Parthenon di Yunani (fortisasiafutures)
Kuil Parthenon di Yunani (fortisasiafutures)

Kemudian kita beralih ke Yunani. Ternyata nama Yunani yang digunakan dalam bahasa Indonesia ini juga didapat dari bangsa Arab. Sebagaimana kita ketahui, Yunani memiliki wilayah yang dekat dengan Asia. Salah satu kawasan perbatasan dengan wilayah Asia Barat pada masa lalu adalah Ionia. Sekarang kawasan itu dan pulau-pulau terdekatnya menjadi wilayah Turki moderen. 2000 tahun yang lalu, Ionia dihuni oleh orang-orang Yunani, khususnya dari Attica. Karena nama kawasan kecil itulah bangsa Turki dan Arab menyebut seluruh Yunani dengan sebutan Yunanistan, sedangkan orang-orangnya disebut Yunan. Ini kemudian diikuti oleh bangsa Indonesia yang mengintegrasikan nama Yunani ke dalam bahasa Melayu lama, dan kini bahasa Indonesia. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

5 Band dengan Konsep Paling ‘Gokil’ Sedunia

Keren, Mahasiswa UGM Bikin Kompor Pakai Remote