Mahasiswi ITS Bikin Sepeda Listrik dari Bambu

Belakangan ini semakin banyak inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa atau mahasiswi Indonesia. Jika sebelumnya ada kompor yang menggunakan remote control, kini ada lagi sepeda listrik dari bambu buatan mahasiswi ITS bernama Sekar Ayu Lutfiana.

Melalui pameran Tugas Akhir (TA) di Gedung Pusat Robotika ITS beberapa waktu lalu, objek skripsi Sekar berupa sepeda listrik dari bahan bambu ditampilkan di muka umum. Sepeda yang diberi nama Booster itu didesain sebagai kendaraan wisata dan mampu berjalan selama tiga jam tanpa henti.

https://instagram.com/p/4T_w9oHHcG/?taken-by=sekaralutfiana

“Tujuan dari desain ini sendiri adalah untuk mengajak masyarakat Indonesia menggunakan energi ramah lingkungan,” ujar Sekar sebagaimana dilansir jadiBerita dari halaman situs ITS, Jumat (10/7/2015).

Menurutnya, energi alternatif yang digunakan sepeda listrik tersebut itu nantinya akan disimpan di dalam sebuah baterai. Selain itu, penggunaan bambu sebagai bahan utama sepeda dikarenakan struktur material bambu memiliki daya lentur yang lebih tinggi daripada kayu, plastik, ataupun serat fiber sekalipun, sehingga bambu lebih kuat.

“Modulus Young bambu sendiri hampir sama dengan yang dimiliki besi dibanding kayu,” ujar Sekar.

Sekar juga meneliti banyaknya bambu di Indonesia serta daya panen yang lebih singkat daripada kayu, yang menjadi salah satu alasan dirinya menggunakan bambu. “Sekitar dua hingga tiga tahun bambu sudah bisa dipanen, sedangkan kayu butuh waktu minimal sepuluh tahun untuk bisa panen sehingga daya daur ulangnya rendah,” ujar Sekar.

Mengenai lama waktu pengerjaan, Sekar membutuhkan waktu enam minggu untuk membuat satu unit sepeda Booster. “Untuk laminasi bambunya membutuhkan waktu satu bulan dan instalasi mesin-mesinnya membutuhkan waktu sekitar dua minggu,” ujar Sekar.

Sementara untuk daya tahan baterai, ia meyakini sepeda Booster dapat beroperasi selama 3 jam jika baterai penuh. “Tapi, lama kelamaan kan daya tahan baterai menurun, bisa jadi hanya tahan dua jam saja,” ujar Sekar.

Soal desain, Sekar mengungkapkan desainnya terinspirasi dari kelopak bunga Frangipani sehingga cocok digunakan di tempat-tempat wisata. Rencananya, sepeda ini akan dipromosikan pada salah satu tempat wisata sebagai ikon.

Sekar menjelaskan kalau harga per unit sepeda ini adalah Rp 15-20 juta. “Namun, saya tidak ada niatan untuk menjualnya per satuan. Saya akan mempromosikan Booster ini kepada tempat wisata untuk diproduksi tidak hanya satu unit saja,” ujar Sekar. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

‘Surga yang Tak Dirindukan’ Bisa Ungguli Film Hollywood

Planet Venus & Jupiter Hiasi Langit Indonesia Saat Lebaran