Dalam film “Iron Man”, pengusaha Tony Stark alias sang tokoh utama mengembangkan sebuah baju besi yang memberinya kekuatan luar biasa untuk melawan para penjahat. Namun, pada realitasnya baju robot itu punya beban yang sangat berat, bahkan aktor Don Cheadle yang mengenakan baju Iron Man di “Iron Man 3” mengeluh dengan berat baju besi itu.
Kini, tampaknya hal tersebut bukan lagi menjadi masalah. Pasalnya, ilmuwan asal Tiongkok sedang mengembangkan sebuah exoskeleton fleksibel dan terkendali yang bergerak gesit seperti pikiran yang mengendalikan anggota tubuh. Para ilmuwan dari Institue of Advanced Manufacturing Technology di Changzhou, provinsi Jiangsu, baru saja menyelesaikan proyek exoskeletonnya. Exoskeleton ini tidak seperti Iron Man yang mampu terbang dan menembakkan laser dari tangannya. Exoskeleton ini dapat membantu orang mendaki gunung dengan baju seberat 30 kg tanpa berkeringat.
Exoskeleton tersebut tidak berwarna merah atau tampak keren seperti baju Iron Man, namun malah tampak seperti kerangka besi dengan kumpulan sensor dan kabel listrik. Ketika dipakai, sensor menangkap sinyal neuromuskuler setiap ada gerakan dan merespon dengan aksi yang tepat.
“Penerapan potensi exoskeleton luas,” kata Wang Yucheng, asisten peneliti di institute tersebut, seperti dikutip dari AsiaOne, Selasa (1/9/2015).
Salah satu kegunaan exoskeleton yang utama adalah meningkatkan kapasitas tempur para prajurit. Misalnya, Laboratorium Teknik Robotika Manusia di Universitas of California, Berkeley, Amerika Serikat, telah meneliti exoskelton sejak awal tahun 2000.
Mereka sudah mengembangkan berbagai produk untuk digunakan keperluan militer. Manusia memakai perangkat robot bisa membawa beban hingga 200 pound, sementara pemakainya tidak merasakan ada beban. Begitu juga ExoHiker bisa mengaktifkan pemakainya membawa beban 150 pound dan berjalan selama 21 jam.
Selain fungsi militer, kemampuan exoskeleton ini juga sangat diharapkan saat situasi darurat seperti memadamkan kebakaran dan penyelamatan saat gempa bumi. â??Sebagai contoh, jika seorang pemadam kebakaran berlari ke dalam gedung yang terbakar dengan zirah exoskeleton, ia akan mampu mengangkut dua atau lebih orang yang pingsan menghirup asap kebakaran, ketimbang hanya membawa satu orang dan harus bergerak menyongsong bahaya yang kedua kalinya,â? kata Wang.
Exoskeleton juga bisa membantu orang cacat untuk melakukan gerakan, seperti menendang bola. Pada pembukaan Piala Dunia 2014 di Brasil, Juliano Pinto seorang yang lumpuh bisa menendang bola saat membuka pertandingan dengan bantuan dari pikiran untuk mengendalikan exoskeleton. (tom)