Memang jumlah wanita ditakdirkan melebihi jumlah pria. Tapi di Kota Dongguan, Guangdong Selatan, China ini, populasi perempuan begitu membludak. Sedangkan laki-lakinya cuma secuil.
Semua ini terjadi sebagai dampak Kebijakan di China yang hanya membolehkan pasangan memiliki satu anak. Sehingga terjadi ketidakseimbangan gender.
Dan akibatnya, banyak pria di kota ini yang punya 3 kekasih wanita. Dan hal ini menjadi suatu hal yang lumrah. Maka tak pelak, kawasan ini disebut “Ibukota Seks” di China.
Pabrik perakitan lokal di sana lebih memilih menggunakan jasa tenaga perempuan dibandingkan laki-laki, karena mereka tahu laki-laki tidak dapat diandalkan.
Sehingga di kota ini sudah menjadi tren kebanyakan pria memiliki dua atau tiga istri. Bahkan dianggap sebagai sesuatu yang aneh dan lelucon kalau para prianya memiliki hanya satu pacar. Ini artinya kota ini memiliki lebih banyak jumlah perempuan dibandingkan laki-laki.
Para laki-lakinya hanya kerja santai sehingga lebih banyak waktu dibandingkan perempuan. Ini juga berarti lebih banyak waktu untuk memiliki satu pacar. Beberapa dari mereka mengakui memiliki dua atau tiga pacar pada waktu yang sama. Bahkan, salah satu pria di antaranya mengatakan kepada TV lokal: “Di sini jauh lebih mudah untuk mencari pacar daripada pekerjaan.”

Jumlah yang tidak proporsional perempuan baru-baru telah menyebabkan Dongguan dicap ‘modal seks’ dengan banyak wanita rela berhubungan dengan pria yang sudah memiliki istri.
Li Bin, seorang pekerja pabrik migran dari selatan-barat Provinsi Sichuan, mengatakan: “Saya punya tiga pacar, dan semua mereka tahu tentang satu sama lain. Banyak teman-teman saya yang memiliki banyak pacar.”
“Ada begitu banyak pekerja perempuan muda dan naif di kota ini. Mengapa tidak memiliki lebih dari satu jika bisa?semua orang di sini untuk bersenang-senang, jika Anda tidak bisa, orang yang akan melakukannya,” imbuh Li Bin yang mengaku lucu jika seorang pria untuk hanya memiliki satu pasangan wanita.
A Yi, 25, yang juga warga asli Sichuan, mengaku mendapat sekitar Rp 65 juta dari kekasihnya saat baru ‘jadian’. Pria yang saat ini sedang menganggur itu mengaku tagihannya saat ini dibayar setiap bulan oleh pacarnya. “Ada banyak wanita di Dongguan, dan mereka tidak ingin uang, mereka hanya ingin seorang pria.”
Menurut Layanan Hak-Hak Perempuan dan Informasi Guangdong para perempuan di kota ini pura-pura tidak tahu kalau pasangannya mengabaikan keberadaan mereka, beberapa rekan-rekan mereka juga bahkan di pabrik yang sama. Para perempuan di sana lebih memilih aturan seperti itu karena mereka anggap lebih baik daripada kesepian. (rei)