Ini Dia Seragam Militer Buatan Indonesia yang Mendunia

Dalam hal militer, sepertinya Indonesia sudah mendunia. Tak hanya dari kekuatan militernya saja, dunia juga mengakui seragam militer yang dibuat oleh orang Indonesia, yaitu seragam militer buatan Arie Setya Yudha.

Arie Setya Yudha, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) tak menyangka jika hobinya bermain airsofgun justru menghasilkan pundi-pundi uang. Dari situlah ia menggeluti bisnis seragam militer yang kini sudah tembus pasar dunia.

Arie Setya Yudha (ugm.ac.id)
Arie Setya Yudha (ugm.ac.id)

Arie berbagi cerita perjalanan dia merintis bisnis yang omzet per bulannya sekarang mencapai Rp185 juta. Awalnya ia memang doyan bermain airsofgun, tapi Arie sadar hobinya itu perlu banyak biaya, terutama untuk peralatannya (seragam).

Akhirnya dengan modal Rp280 ribu, ia membeli bahan baku berupa kain dan menjahitkannya ke penjahit. “Pakaian yang sudah jadi itu saya jual lagi di internet sebagai modal. Ternyata responnya luar biasa,” kenang Arie dikutip dari ugm.co.id, Rabu (23/9/2015).

Tidak disangka, dengan kualitas desain dan jahitan yang ditawarkan di media online, peminat seragam militer Arie juga datang dari pasar luar negeri. Banyaknya ulasan terhadap produk yang dihasilkan membuat seragam militer karya Arie juga dilirik pasar domestik, salah satunya Polri.

Arie Setya Yudha (swa.co.id)
Arie Setya Yudha (swa.co.id)

“Gegana Brimob Polri mempercayakan desain seragam taktis kepada kita untuk salah satu detasemennya,” kata mahasiswa asal Pekanbaru ini.

Di semester tiga Arie akhirnya mendirikan PT. Molay Satrya Indonesia yang bergerak di bidang pengadaan, desain dan pembuatan perlengkapan taktis terutama seragam taktis.

Menurut Arie, selain dari kepolisian, produk yang ia namakan Molay tersebut juga diminati tentara, salah satunya TNI-AL dari batalyon Intai Amfibi Marinir.

Kini, produk Molay baik seragam, rompi, topi dan tas sudah merambah di berbagai negara di dunia, seperti AS, Kanada, Austria, Vietnam, Jerman, Italia dan Arab.

Setiap bulan kurang lebih 200 stel pakaian berhasil mereka produksi. Itu pun masih jauh dari permintaan yang kadang bisa mencapai lebih dari 500. “Kuncinya kualitas dan harganya bisa bersaing dengan produk luar,” ungkap Arie.

Bisnis yang dikelola Arie 80 persen menggunakan basis internet untuk promosi maupun mencari bahan, seperti kain. Jika awalnya bisnis yang dirintis pada 2009 hanya sendirian, kini Arie sudah dibantu 17 karyawan dengan 10 staf dan 7 bagian produksi. (tom)

 

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Kerennya Rumah Adat Indonesia Berdiri Megah di Tanah Eropa

Diciptakan Alat Pengganti Organ Jantung