Mungkin kamu pernah melihat beberapa konsep mobil yang digadang-gadang akan menjadi mobil masa depan. Kebanyakan mobil-mobil itu merupakan buatan luar negeri. Namun tampaknya, nanti akan ada mobil yang mungkin akan menjadi mobil masa depan buatan Indonesia. Mobil itu dinamakan Kaliurang UNISI, dan diciptakan oleh mahasiswa asal Yogyakarta.
Ada tiga hal yang membuat mobil itu berpotensi demikian. Satu karena mobil itu tidak didayai oleh bahan bakar minyak, melainkan dengan listrik. Dua, dalam rencana jangka panjangnya, listrik akan diperoleh dari energi terbarukan.
Tiga, mobil itu juga tidak beroperasi dengan sistem konvensional. Kaliurang UNISI menggunakan sistem operasi Android untuk membantu beberapa kegiatan navigasi serta keamanan. Ponsel berbasis Android diintegrasikan dengan mobil untuk mendukung operasional.
Muhammad Fanriado, salah satu dari 8 orang anggota tim yang mengembangkan mobil tersebut mengatakan, dengan segala kebaruannya, Kaliurang UNISI menjawab sejumlah persoalan. Yang pasti, mengurangi polusi dan emisi karbon. Sistem operasi Android juga memberi kemudahan dalam navigasi dan keamanan.
“Mobil ini bisa parkir sendiri tanpa bantuan sopir,” katanya saat ditemui dalam Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional XI/Indonesia Science Expo yang diadakan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, hari Kamis kemarin, seperti dikutip dari Kompascom, Jumat (9/10/2015).
Jika hendak memarkir mobil, pengendara tinggal mengatur fungsi navigasi di ponsel miliknya. Pengendara lantas bisa turun dan memarkir mobil dari jarak tertentu. Ini memudahkan pengendara saat harus berjalan mundur saat parkir.
Karena terintergrasi dengan ponsel, maka kita juga bisa mematikan mobil jika mobil kita kebetulan dicuri orang. “Kalau mobil dicuri, kita juga bisa mematikan dari jauh,” imbuh Fanriado.
Untuk komunikasi antar ponsel dan mobil, mobil ini memanfaatkan sinyal WiFi, bluetooth, dan GSM. “Kalau jarak dengan dengan WiFi atau bluetooth. Kalau jarak jauh dengan GSM,” jelas Fanriado.
Mobil listrik berukuran 1,9 meter x 1,4 meter tersebut mampu berjalan dengan kecepatan maksimum 50 km/jam. Memiliki bobot sekitar 400 kg, mobil itu bisa berjalan non stop dengan kecepatan maksimum sejauh 10 kilometer.
Untuk mengisi ulang baterai, dibutuhkan waktu sekitar 8 jam bila dimulai dari kondisi benar-benar kosong. Daya pada baterai maksimal bisa digunakan untuk berkendara hingga 2 jam.
Melihat kemampuannya, Kaliurang UNISI memang belum bisa diandalkan menjadi alat transportasi sehari-hari. Namun, tim mahasiswa UII mengatakan akan terus mengembangkannya. “Mimpi kami ke depan bukan hanya membuat mobil tapi transportasi massal,” kata Fanriado.
Mobil itu mungkin belum bisa digunakan sekarang. Tapi dengan pengembangan serius dan dukungan pemerintah, besar kemungkinan mobil itu benar-benar bisa dikendarai di masa depan. Jalanan di kota besar nantinya akan ramai dengan mobil buatan Indonesia serta berbasis energi terbarukan. (tom)