Salut, Inilah Para Pemuda Pencetak Rekor Dunia

Banyak orang menganggap remeh kemampuan yang dimiliki oleh orang-orang yang berusia relatif muda. Mereka dianggap tak memiliki kemampuan maupun pengalaman hidup mumpuni untuk melakukan sesuatu dengan benar.

Namun, beberapa anak muda tak mau dianggap remeh dan menunjukkan kemampuannya di usia yang sangat dini. Mereka ingin membuktikan kepada dunia bahwa usia dini juga dapat mencetak prestasi bahkan memecahkan rekor dunia. Berikut adalah para pemuda yang mampu mencetak rekor dunia, seperti dilansir dari Oddee, Rabu (4/5/2016).

1. Logan Anderson (2 tahun)

Logan Anderson (Jodie Pitman)
Logan Anderson (Jodie Pitman)

Logan Andersen mendapatkan gelar whipcracker termuda di dunia. Pada usia 10 bulan, bocah bernama Logan Anderson dari Mudgee, New South Wales, Australia mulai melakukan whipcracking, yaitu membunyikan suara dari cambuk. 11 bulan kemudian, ia menjadi whipcracker termuda di dunia dan mengikuti kompetisi nasional dan internasional.

2. Alexandra Andresen (19 tahun)

Alexandra Andresen (Instagram)
Alexandra Andresen (Instagram)

Alexandra Andresen adalah miliarder termuda di dunia. Pada usianya yang ke 19, Alexandra Andresen memiliki harta USD 1,2 miliar atau Rp 15,81 triliun. Penunggang kuda profesional itu pun masuk ke dalam daftar orang kaya di seluruh dunia versi Majalah Forbes. Alexandra meraih kekayaannya setelah ayahnya, Johan F. Andresen, pada 2007 menghibahkan sahamnya di Ferd Holdingsâ??perusahaan terbesar di Norwegiaâ?? kepada kedua putrinya.

3. Haris Imtiyaz Khan (9 tahun)

Haris Imtiyaz Khan (Gulf News)
Haris Imtiyaz Khan (Gulf News)

Haris Imtiyaz Khan berhasil mencetak rekor dunia menjadi seniman pelukis wajah termuda saat berusia 9 tahun. Ia dapat melukis sebuah wajah hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Pemuda asal Pune, India, yang kini berusia 17 tahun tersebut, mengaku suka menggambar sejak umur 3 tahun. Ia pun beberapa kali menggelar pameran lukisan.

4. Dafne Almazan (13 tahun)

Dafne Almazan (Fox News)
Dafne Almazan (Fox News)

Seorang remaja asal Meksiko, Dafne Almazan menjadi sarjana psikologi termuda dengan usia 13 tahun. Dia meraih gelarnya di kampus ternama Monterrey Institute of Technology and Higher Education (ITESM), Mexico City, pada Agustus 2015. Saat ini ia sedang melanjutkan studi program masternya di universitas yang sama.

5. Adler Webb (4 tahun)

Adler Webb (Benjamin Dinsmore)
Adler Webb (Benjamin Dinsmore)

Bocah asal Colorado, AS, bernama Adler Webb, menjadi barista termuda di dunia. Pasalnya, ia dapat meracik capuccino dengan hasil yang sangat baik saat berusia 4 tahun. Mungkin keahlian tersebut ia peroleh dari ibu dan ayahnya yang merupakan pemilik kedai kopi bernama Brindle Coffee.

6. Zora Ball (7 tahun)

Zora Ball (Wearyourvoicemag)
Zora Ball (Wearyourvoicemag)

Gadis berusia 7 tahun, Zora Ball, pada 2013 menjadi program developer atau pengembang program termuda di dunia setelah berhasil membuat aplikasi game mobile. Zora yang menuntut ilmu di West Philadelphia’s Harambee Institute of Science and Technology Charter School, membuat permainan pertamanya, “Vampire Diamonds”, setelah pulang sekolah setelah sang guru mengajarinya cara sederhana menggunakan kode.

7. Jake Weidmann (30 tahun)

Jake Weidmann (Uproxx)
Jake Weidmann (Uproxx)

Jake Weidmann merupakan Master Penman atau ahli menulis indah termuda di dunia dalam kurun waktu 3 dekade. Saat ini hanya 12 orang yang menyandang gelar tersebut. Ahli menulis indah diakui oleh organisasi yang mempromosikan dan melestarikan kerajinan menulis tangan bernama International Association of Master Penmen, Engrossers, and Teachers of Handwriting (IAMPETH).

8. Malavath Purna (13 tahun)

Malavath Purna (Sportskeeda)
Malavath Purna (Sportskeeda)

Pada Mei 2014, Malavath Purna yang berusia 13 tahun membuktikan kepada dunia bahwa perempuan India dari kasta tak terpandang dapat mendaki Gunung Everest. Purna dilatih memanjat di sekolahnya oleh seorang pensiunan polisi yang memperkenalkannya pada dunia pendakian. Ia pun mengaku setelah lulus sekolah akan mendaftar menjadi polisi sebagai ucapan terima kasih kepada mentornya karena telah mengubah hidupnya. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Rajin Belanja Online? Wajib Tahu Sejarah Online Shop ini

Mengintip Kimchi Museum, Wisata Budaya Korea yang Lagi Kekinian