Kamu pasti memiliki komputer atau paling tidak laptop di rumah. Pernahkah terpikir olehmu kenapa drive bawaan komputer atau laptop yang berisikan program-program atau sistem komputer itu dinamai dengan abjad C? Kenapa bukan A atau B? Sedangkan drive selanjutnya tetap menggunakan abjad D dan seterusnya. Berikut penjelasannya, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.
Untuk bisa menjawab pertanyaan di atas, mari kita tengok terlebih dahulu awal-awal penciptaan komputer. Rupanya, drive A dan B sudah pernah digunakan pada masa ini. Saat itu, komputer memang masih belum memiliki memori penyimpanan internal yang besar. Kemudian muncullah floppy disk atau biasa kita sebut disket. Disket itulah yang punya nama A serta memiliki dua jenis ukuran, 5 1/4″ dan 3 1/2″. Akhirnya, dua jenis ukuran floppy disk tersebut dilabeli dengan nama A dan B.

Setelah diciptakannya memori yang lebih besar atau adanya hardisk, barulah dilabeli dengan huruf C, karena A dan B sudah digunakan sebagai label untuk floppy disk. Hal ini terus berlangsung hingga kini.
Seiring perkembangan zaman, penggunaan floppy disk semakin dilupakan, dan hal ini juga berakibat dilupakannya drive A dan B. Jadi, inilah asal mula kenapa komputer atau laptop selalu dilabeli dengan huruf C untuk drive bawaannya, bukan A atau B.

Uniknya, jika kamu memiliki drive untuk disket baik internal maupun eksternal, drive tersebut tetap terbaca dengan label A atau B, bukan huruf setelah huruf C. Ini membuktikan bahwa memang label A dan B khusus diperuntukkan untuk disket saja. (tom)