Terungkap Sosok Asli Dracula yang Sebenarnya

Mendengar nama Dracula, mungkin yang terpikirkan adalah seorang pria paruh baya, dengan jubah dan mantel hitam, serta memiliki gigi taring panjang untuk menghisap darah manusia. Sosok Dracula ternyata merupakan tokoh nyata dan ada dalam sejarah, namun penggambarannya jauh berbeda dengan yang disebut di atas. Dracula yang asli bahkan tidak memiliki kekuatan gaib seperti bisa berubah jadi kelelawar atau tidak bisa mati alias abadi jika tidak menusukkan paku di jantungnya.

Dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, nama Dracula sendiri merujuk pada Vlad III â??Tepesâ?, anak dari Vlad II voivode (gubernur) Wallachia, Rumania. Pada masa Vlad II ayahnya, Wallachia dikuasai oleh Kesultanan Utsmani, dan sebagai jaminan kesetiaan, Vlad III (Dracula) kemudian dikirimkan untuk disekolahkan di Kesultanan Utsmani.

Dracula berasal dari Dracul-ae. â??Dracul-aeâ? itu sebutan bahasa Rumania untuk bangsawan Ordo Naga (Rumania; Draco = Naga), dan akhiran â??-aeâ? bermakna â??putranya dariâ?. Adapun â??Ordo Nagaâ? ini sendiri adalah salah satu kelompok ksatria yang disiapkan oleh Sigismund sang Raja Suci Romawi sebagai ksatria khusus dalam perang salib

Vlad III, sosok Dracula sebenarnya (Listverse)
Vlad III, sosok Dracula sebenarnya (Listverse)

Dracula/Vlad III lalu dididik di kesatuan Yeniseri, tempat pasukan khusus militer Kesultanan Turki bersama adiknya Radu Cel Frumos. Disitulah mereka belajar di kesatuan militer terbaik pada masanya. Usia Dracula waktu itu masih belia, yaitu 13 tahun, hanya selisih satu tahun lebih tua dari Mehmed II putra Murad II Sultan Turki pada saat itu.

Walau masih belia, Dracula sudah disumpah dalam Ordo Naga yang dibentuk untuk memerangi kaum Muslim, dan itulah yang jadi niatnya. Karenanya dia sangat membenci Mehmed dan Islam, walau adiknya Radu Cel Frumos menjadi Muslim dan panglima Yeniseri kepercayaan Mehmed pada gilirannya saat memangku jabatan Sultan Turki.

Lukisan Radu Cel Frumos (Libertatea)
Lukisan Radu Cel Frumos (Libertatea)

Saat ayahnya Vlad III Dracul, yaitu Vlad II dibunuh dan dikudeta pada 1447 oleh John Hunyad dari Hungaria, Kesultanan Utsmani lalu membantu membebaskan Wallachia dari cengkeraman John Hunyad. Selepas itu Sultan Murad II, ayah Mehmed II, lalu meminta pada Vlad III untuk menggantikan ayahnya memimpin di Wallachia.

Di luar dugaan Sultan Murad II, inilah kesempatan yang ditunggu-tunggu Vlad III Dracula, yang sedari awal membenci ayahnya karena mau tunduk pada kaum Muslim. Berbekal bahasa Arab, Turki dan pengetahuan militer di Yeniseri, Dracula menyamar menjadi bagian dari kaum Muslim di setiap benteng-benteng kaum Muslim dan menghabisi benteng-benteng Islam di Rumania dari dalam.

Pasca 1453, Sultan Mehmed II yang bergelar Al-Fatih karena berhasil menaklukkan Konstantinopel, mengutus beberapa utusannya untuk memastikan semua hal baik-baik saja di Wallachia pada tahun 1459. Tanpa ampun Vlad III Dracula membunuh utusan-utusan dari Kesultanan Turki yang datang untuk menagih jizyah (pajak bagi orang kafir) yang seharusnya dibayarkan setiap tahun. Mencari masalah, Vlad III membunuh para utusan ini dengan memaku surban mereka ke kepalanya, dengan dalih bahwa utusan itu bertindak kurang ajar, tidak menghormatinya dengan tidak mau melepas surbannya, dan hanya ingin membuka surbannya di hadapan Allah.

Ilustrasi Muhammad Al-Fatih (Tribunnews)
Ilustrasi Muhammad Al-Fatih (Tribunnews)

Sejak itu Vlad III Dracula mendapat gelar â??Tepesâ? atau â??The Impalerâ? â?? â??Sang Penyulaâ?, kekejamannya dikenal dan diakui dunia. Mendapati hal ini, Sultan Mehmed II lalu menugaskan Radu Cel Frumos, adik dari Vlad III Dracula untuk memimpin 90 ribu pasukan guna menghentikan Dracula. Perlu serigala untuk hentikan serigala, Mehmed paham bahwa Radu orang yang tepat karena dataran Rumania hanya bisa dipahami orang aslinya.

Berbeda dengan kakaknya Vlad III Dracula, adiknya Radu Cel Frumos (The Handsome) ini memeluk Islam dan menjadi Muslim serta pemimpin pasukan khusus Yeniseri. Radu memimpin 90 ribu menerobos hutan dan tanah berbukit Rumania untuk menyerang kakaknya Dracula yang bertahan di benteng â??Poenariâ?? miliknya.

Reruntuhan Benteng Poenari (Kaskus)
Reruntuhan Benteng Poenari (Kaskus)

Pertempuran ini sangat tidak mudah, mengingat Cetatea Poenari (Benteng Poenari), sangat terjal tanahnya dan sulit ditembus. Akhirnya serangan Radu pada 1462 puncaknya di Benteng Poenari terjadi malam hari yang dikenal â??Atacul de Noapteâ? â?? â??The Night Attackâ?.

Radu Cel Frumos menggantikan Dracula jadi pemimpin Wallachia setelah mengalahkannya. Dracula yang kalah dalam peperangan menyelamatkan diri dan lari meminta perlindungan pada John Hunyad Raja Hungaria. Dracula menghabiskan sisa hidupnya dibawah kekuasaan pembunuh ayahnya, John Hunyad yang juga rival Sultan Mehmed lainnya, sebelum akhirnya Dracula meninggal pada 1478 karena ditebas pedang pasukan Utsmani juga.

Dari fakta sejarah tersebut, bisa disimpulkan bahwa Dracula yang kita kenal jauh berbeda dengan aslinya. Dracula yang kita kenal bisa dibilang hanyalah merupakan tokoh fiksi yang dibuat oleh pembuat film Hollywood. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.