Inilah Para Pahlawan yang Terpampang di Rilisan Uang Baru

Hutomo Dwi

Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan 11 uang rupiah baru yang diluncurkan pada hari Senin, tanggal 19 Desember kemarin. Peluncuran uang baru tersebut dilakukan di Gedung Bank Indonesia, Jakarta.

Dalam uang rupiah baru tersebut akan terpampang 12 gambar pahlawan nasional. Jumlah pahlawan yang muncul lebih banyak daripada uang yang diterbitkan karena terdapat salah satu pecahan uang kertas yang memuat dua gambar pahlawan. Siapa saja? Berikut para pahlawannya.

1. Sukarno dan Mohammad Hatta

Sukarno dan Mohammad Hatta (Tribunnews)

Gambar proklamator Republik Indonesia Sukarno dan Mohammad Hatta terpampang di dalam uang rupiah baru pecahan Rp 100 ribu kertas. Sukarno lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo pada 6 Juni 1001. Ia adalah Presiden RI pertama yang menjabat pada 1945 hingga 1966. Sedangkan Mohammad Hatta lahir dengan nama Mohammad Athar pada 12 Agustus 1902. Ia adalah Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Sukarno dan Hatta adalah tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia. Keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

2. Djuanda Kartawidjaja

Djuanda Kartawidjaja (Tribunnews)

Djuanda Kartawidjaja lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 14 Januari 1911. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.244/1963, Djuanda diangkat sebagai pahlawan kemerdekaan nasional. Wajah Djuanda menghiasi uang rupiah baru pecahan Rp 50 ribu kertas. Selain di rupiah, nama djuanda juga diabadikan sebagai nama bandar udara di Surabaya, Jawa Timur. Sumbangannya terbesar dari Perdana Menetri Indonesia ke-10 ini adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

3. Sam Ratulangi

Sam Ratulangi (Tribunnews)

Sam Ratulangi yang ada di uang baru pecahan Rp 20 ribu dijadikan Pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 590 Tahun 1961, tanggal 9 Nopember 1961. Pada masa penjajahan Jepang, Sam Ratulangi diangkat menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Sesudah Negara RI terbentuk, dirinya diangkat menjadi Gubernur Sulawesi. Ia sangat berjasa dalam perjuangan melawan pembodohan dan kolonialisme Belanda di Manado.

4. Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo (Tribunnews)

Pria kelahiran Biak, Papua, pada 10 Oktober 1921 ini merupakan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Wajah dari Frans menghiasi uang rupiah baru pecahan Rp 10 ribu kertas. Penetapan Frans Kaisiepo sebagai pahlawan nasional berdadarkan Keputusan Presiden Nomor 077/TK/1993, tanggal 14 September 1993. Saat Belanda akan mendirikan Negara Indonesia Timur, Frans Kaisiepo menentangnya. Bahkan, ia kemudian mengganti nama Netherland Nieuwe Guinea dengan Irian yang merupakan singkatan dan Ikut Republik Indonesia Anti Netherland. Frans Kaisiepo bersama dengan rakyat Biak kemudian terus mengadakan perlawanan menentang Belanda di Irian. Ia pun kemudian diangkat menjadi gubernur pertama Irian.

5. Idham Chalid

Idham Chalid (Tribunnews)

Idham Chalid merupakan pahlawan dari Kalimantan Selatan. Ia merupakan politikus yang cukup berpengaruh. Idham Chalid menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada kabinet Djuanda. Wajah Idham Chalid menghiasi uang rupiah baru pecahan Rp 5 ribu kertas. Idham Chalid diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan Keppres Nomor 113/TK/Tahun 2011 tanggal 7 November 2011. Idham Chalid merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU).Pada Muktamar NU ke-21, Idham terpilih menjadi ketua umum PBNU. Saat dipercaya menjadi orang nomor satu NU ia masih berusia 34 tahun.

6. Mohammad Hoesni Thamrin

Mohammad Hoesni Thamrin (Tribunnews)

Gambar Mohammad Hoesni Thamrin terpampang di uang rupiah baru pecahan Rp 2.000 kertas. Ia adalah perintis Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh dari organisasi Kaoem Betawi yang pertama kali menjadi anggota Dewan Rakyat di Hindia Belanda, yang mewakili kelompok pribumi.

7. Cut Nyak Meutia

Cut Nyak Meutia (Tribunnews)

Cut Nyak Meutia, atau ditulis juga dengan Tjut Meutia, adalah pahlawan nasional dari Pirak, Aceh Utara. Ia menjadi pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964. Gambar Cut Meutia hadir di uang rupiah baru pecahan Rp 1.000 kertas. Cut Meutia adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Cut  Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Cik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Cik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe.

8. Mr. I Gusti Ketut Pudja

Mr. I Gusti Ketut Pudja (Hargatop)

Wajah dari Mr. I Gusti Ketut Pudja terpampang sebagai gambar pada bagian depan Rupiah logam NKRI dengan pecahan Rp 1.000. Mr. I Gusti Ketut Pudja yang berasal dari Bali ini adalah mantan Gubernur Sunda Kecil, yang berpusat di Singaraja, Buleleng di jaman dulu. Dia juga sosok nasionalis yang ikut berperan besar dalam penyusunan Naskah Proklamasi Indonesia bersama sejumlah pahlawan nasional lainnya. Mr. I Gusti Ketut Pudja ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 8 September 2011 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta.

9. Letnan Jenderal TNI (Purn) T.B. Simatupang

Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang (Hargatop)

T.B. Simatupang yang terpampang di uang logam pecahan Rp 500 ini lahir di Sidikalang, Sumatera Utara, 28 Januari 1920 dan meninggal di Jakarta pada 1 Januari 1990 (69 tahun). Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Selain sebagai tokoh militer, T.B. Simatupang juga dikenal sebagai tokoh gereja di Indonesia. Dia mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 8 November 2013. Saat ini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan besar di kawasan Jakarta Selatan.

10. Dr. Tjiptomangunkusumo

Dr. Tjiptomangunkusumo (Hargatop)

Tjiptomangunkusumo yang terpampang di uang logam pecahan Rp 200 ini lahir di Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, 1886, dan meninggal di Jakarta, 8 Maret 1943. Ia adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai “Tiga Serangkai” yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda.

11. Prof.Dr.Ir. Herman Johanes

Prof.Dr.Ir. Herman Johanes (Hargatop)

Wajah Prof.Dr.Ir. Herman Johanes menghiasi bagian depan yang logam pecahan Rp 100. Herman Johannes lahir di Rote, NTT, 28 Mei 1912, dan meninggal di Yogyakarta, 17 Oktober 1992 pada umur 80 tahun. Ia adalah cendekiawan, politikus, ilmuwan Indonesia, guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia pernah menjabat Rektor UGM (1961-1966), Koordinator Perguruan Tinggi (Koperti) tahun 1966-1979, anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI (1968-1978), dan Menteri Pekerjaan Umum ke-7 (1950-1951). (tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.