Mengenal 5 Penyihir yang Tercatat dalam Sejarah

Kita semua pernah mendengar atau bahkan mungkin melihat sendiri seseorang yang memiliki keahlian sulap yang di luar nalar, sehingga kita menganggap dia memiliki kekuatan sihir. Padahal, sulap itu tak lebih dari sekadar trik. Lain halnya dengan kelima orang ini, yang tercatat sejarah mempraktikkan ilmu sihir yang memang bersumber dari kemampuan magis yang masih menjadi misteri. Siapa saja? Berikut kelima penyihir yang tercatat dalam sejarah, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.

Nicholas Flamel

Nicholas Flamel dalam film Harry Potter (Playbuzz)

Sebagian besar penggemar film “Harry Potter” pasti tahu nama ini. Dia adalah penyihir yang menciptakan batu Philosopher dan berusia lebih dari 600 tahun ketika dia kenal Dumbledore. Tentu saja, hal tersebut hanya merupakan cerita buku dan film saja. Dalam kehidupan nyata, Flamel dikenal telah terlibat dalam Alkimia. Para peneliti mencatat bahwa Flamel terlibat dalam ilmu hitam ketika ia sedang melakukan perjalanan menuju Santiago de Compostela. Setelah ia menjadi seorang penyihir, orang-orang memperhatikan bahwa Flamel dan istrinya menjadi kaya mendadak dan mereka menyimpulkan jika Flamel menggunakan kemampuan magisnya untuk mewujudkan itu. Nicholas Flamel meninggal pada tahun 1418.

Hayyim Samuel Jacob Falk

Hayyim Samuel Jacob Falk (Wonderslist)

Hayyim Samuel Jacob Falk dilahirkan di Jerman pada tahun 1708 tetapi melarikan diri ke London, Inggris, karena ketakutan bahwa ia akan dibakar hidup-hidup. Ia memasuki London pada tahun 1940-an dan ia langsung dikenal sebagai Baal Shem London karena keahlian magisnya yang mengagumkan. Rupanya ia bisa memindahkan suatu objek dengan kekuatan pikirannya dan bahkan ia pernah mengisi penuh sebuah gudang batu bara dengan beberapa mantera yang diucapkannya. Dikisahkan juga bahwa Hayyim menyelamatkan Sinagog Agung dari kebakaran hanya dengan menulis beberapa kata dalam bahasa Ibrani pada tiang-tiang bangunan tersebut. Dia bahkan memberikan sebuah cincin kepada Panglima Orleans untuk memastikan bahwa pergantian tahta akan tetap dalam keluarga tersebut. Cincin tersebut akhirnya diturunkan kepada anaknya yang akhirnya menjadi Raja Prancis Louis Philippe.

Cornelius Agrippa

Cornelius Agrippa (Wikipedia)

Sering dirujuk sebagai penyihir paling hebat pada masanya, Agrippa adalah seorang penulis yang luar biasa. Ia menulis beberapa buku mengenai ilmu hitam dan cara kerjanya. Salah satu bukunya yang paling terkenal adalah â??De Occulta Philosophia Libra Tesâ? yang secara kasar apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi â??Tiga Buku tentang Filosofi Okultismeâ?. Buku itu adalah sebuah buku yang menunjukkan cara kerja ilmu sihir yang bekerja pada tiga level bagian, yaitu: ilmu sihir alam atau Alkimia, Astronomi, dan mantra ajaib atau pemanggilan arwah. Ia menulis dan percaya bahwa semua ilmu sihir berakar dari kekuatan Ilahi. Meskipun Agrippa adalah penyihir yang hebat, ia akhirnya berhenti dari praktik ilmu hitam tersebut sekitar tahun 1530. Dia yakin bahwa mempelajari dan mempercayai okultisme hanya akan membawanya ke neraka.

John Dee

John Dee (Chetham’s Library)

John Dee adalah seorang ahli kebatinan sekaligus penasehat ilmiah Ratu Inggris Elizabeth I. Dia adalah seorang pria cerdas yang mempelajari segala macam bidang ilmu. Ia menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Monas Hyroglyphica” yang merupakan sebuah glyph yang merepresentasikan penciptaan dan kesatuannya. Segera setelah teori membawanya pada dunia roh, ia menginginkan lebih dan mencari tahu bagaimana caranya untuk bisa terhubung dengan roh-roh tersebut secara langsung. Saat itulah Dee bertemu dengan Edward Talbot (Kemudian dikenal sebagai Edward Kelley). Kelley adalah seorang tukang sihir sekaligus sahabat dekat Dee dan mereka berdua melakukan perjalanan ke Eropa untuk mencari uang dengan menujukkan ketrampilan ilmu sihir mereka. Pada tahun 1587, Kelley bercerita kepada Dee bahwa ia telah berbicara dengan â??Malaikatâ? dan ia mengatakan kepadanya bahwa malaikat tersebut menyuruhnya untuk saling bertukar istri masing-masing. John Dee akhirnya kembali ke Inggris setelah mendengar cerita tersebut dan menjadi seorang sipir di Manchester di Universitas Kristus.

Edward Kelley

Edward Kelley (Wikipedia)

Seperti disebutkan sebelumnya, Edward Kelley, atau sebelumnya dikenal dengan nama Edward Talbot, adalah teman dekat John Dee. Mereka berdua menghabiskan waktu beberapa tahun di Eropa berbagi kecintaannya terhadap ilmu sihir. Kelley diyakini telah membuat Enochian (Alphabet Magis). Dia bahkan mengklaim menggunakan bola kristal untuk berkomunikasi dengan para arwah. Tidak seperti John Dee yang lebih percaya dengan ilmu sihir teoritis, Kelley adalah seorang penganut ilmu Alkimia. Dia menemukan sebuah buku ajaib pada tahun 1580 yang disebut â??Buku Dunstanâ?. Buku ini rupanya memiliki sebuah mantra yang bisa merubah logam apapun menjadi emas dengan menggunakan sebuah bubuk ajaib berwarna merah. Ketika Dee dan Kelley berpisah, Kelley masih tinggal di Eropa dan melanjutkan kerjanya dalam bidang Alkimia. Vilem Rozmberk, seorang seniman memberikan Kelley tanah perkebunan dan pada tahun 1590, Raja Rudolph II memberikannya gelar Alchemist. Sayangnya, raja tersebut kemudian menangkapnya pada tahun 1591 atas tuduhan pembunuhan, tetapi rumor yang beredar mengatakan bahwa penangkapannya tersebut karena sang raja ingin dia mengubah logam menjadi emas baginya. Ketika Kelley setuju, dia dibebaskan tetapi pada tahun 1595 ia ditangkap lagi karena ia mengingkari janjinya. Dia akhirnya dipenjarakan di istana Hnevin sampai ia bisa mengubah logam menjadi emas. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

5 Kolaborasi Antar Band Paling Keren di Indonesia

Komik Si Juki Menuju Layar Lebar, Ini Bintang Besar yang Jadi Pengisi Suaranya