Kebanyakan kisah mengenai penemuan harta karun hanya dianggap seperti cerita dongeng saja. Padahal, ada juga penemuan harta karun di dunia nyata. Lebih heboh lagi, penemuan harta karun itu ada yang dianggap penemuan terbesar sepanjang sejarah. Berikut adalah 5 penemuan harta karun terbesar sepanjang sejarah, seperti dilansir jadiBerita dari berbagai sumber.
Nuestra Senora de Atocha, Harta Karun Bawah Laut (Florida, AS)
Sebuah rombongan besar yang terdiri dari 20 kapal berangkat dari pelabuhan Havana, Kuba menuju Spanyol pada tanggal 4 September 1622. Kapal tersebut membawa harta dari sebuah kerajaan bersama awak, tentara dan penumpang. Keesokan harinya, rombongan tersebut dihantam badai ketika memasuki selat Florida yang menyebabkan 8 kapal tenggelam ke dasar laut, termasuk Nuestra Senora de Atocha. Kapal tersebut membawa harta dari Kolombia, Peru dan daerah lain di Amerika Selatan. Harta tersebut terdiri atas 24 ton perak yang terbagi menjadi 1.038 batang, 180 koin perak, 582 tembaga batangan, 125 emas batangan dan kepingan, 350 peti tumbuhan indigo, 250 bal tembakau, 20 meriam perunggu dan 1.200 pon peralatan dari perak. Harta karun tersebut akhirnya ditemukan oleh seorang keluarga penyelam bernama Mel Fiser pada tahun 1985. Nuesta Senora de Atocha bernilai sekitar setengah miliar dolar dan saat ini disimpan di Museum Mel Fisher di Florida.
Harta Karun Zaman Perunggu (Stonehenge, Inggris)
Seorang arkeolog profesional yang bernama William Cunnington menemukan benda yang saat ini dikenal sebagai mahkota permata milik Raja Stonehenge pada tahun 1808. Harta karun tersebut ditemukan di pemakaman dari Zaman Perunggu berlokasi 8 km dari Stonehenge atau saat ini dikenal dengan wilayah Bush Barrow. Selain itu Cunnington juga menemukan perhiasan, sebuah aksesoris emas yang diikat di jubah milik raja dan belati dengan hiasan dari emas yang detailnya sangat rumit.
Harta Karun Malagana (Kolombia)
Ketika sedang menggarap ladang tebu dengan traktor, seorang petani di Hacienda Malagana di Cauca Valley, Kolombia, menemukan benda bersinar di dalam tanah yang ternyata merupakan harta karun. Di tempat tersebut ia menemukan topeng emas, aksesoris tangan, perhiasan dan peninggalan berharga lain. Kabar tersebut tersebar luas hingga akhirnya pada antara Oktober hingga Desember 1992 sekitar 5 ribu orang mencoba mencari harta karun lain. Dari hasil penjarahan tersebut ditemukan hampir 4 ton artefak. Tapi sayangnya mereka justru melebur emas tersebut atau menjualnya kepada para kolektor. Pihak museum akhirnya mengamankan 150 keping emas dari mereka dan dibeli dengan harga 500 juta Peso atau sekitar Rp 3,96 miliar.
Harta Karun Priam (Turki)
Seorang arkeolog Jerman Heinrich Schliemann menemukan harta karun Hisarlik yang dikenal dengan nama Treasure of Priam (Harta Karun Priam) pada 31 Mei 1973. Menurutnya benda tersebut merupakan milik Raja Trojan. Sebenarnya Schliemann tak sengaja menemukan harta karun tersebut ketika sedang mengekskavasi Hisarlik atau yang sekarang dikenal sebagai situs kuno Troy. Harta karun tersebut terdiri dari senjata, kuali tembaga, panci dan ketel perunggu serta banyak benda yang terbuat dari emas dan perak seperti hiasan kepala, kalung, anting-anting dan ban lengan. Saat ini harta karun Priam berada di Rusia.
Topeng Emas Kematian Raja Agamemnon (Yunani)
Setelah menemukan situs kuno legendaris Troy di Turki, Heinrich Schliemann berusaha untuk menemukan makam Agamemnon, Raja Mycenae yang memimpin Yunani selama Perang Trojan. Pada 1976 Schliemann bersama dengan Greek Archaelogical Society menggali kuburan yang berasal dari Zaman Perunggu. Di sana mereka menemukan peninggalan petinggi Mycenae, 5 di antaranya menggunakan topeng yang terbuat dari lembaran emas tebal. Dari 5 topeng tersebut, terdapat satu topeng yang menunjukkan pria berjanggut. Schliemann pun mengklaim bahwa benda itu merupakan milik Raja Agamemnon walaupun masih diperdebatkan kebenarannya. (tom)