Kenapa Jendela Pesawat Bentuknya Bulat?

Hutomo Dwi

Jika kamu perhatikan, kebanyakan pesawat terbang penumpang saat ini memiliki jendela yang berbentuk bulat. Kenapa demikian?

Rupanya, dulu pesawat penumpang ini memiliki jendela berbentuk kotak. Pesawat bernama de Havilland Comet, atau Comet 1 itu digunakan oleh British Overseas Airways Corporation (BOAC) pada tahun 1952, yang juga merupakan pesawat jet komersial pertama. Desain burung besi itu disebut sebagai pembawa perubahan.

Prototipe pesawat Comet 1 yang memiliki jendela berbentuk kotak (Public Domain)

Pada zaman pesawat masih menggunakan baling-baling, kapal terbang buatan Inggris itu telah menggunakan mesin jet sebanyak empat buah. Burung besi itu bisa terbang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya. Pesawat Comet juga memiliki jendela luas berbentuk kotak.

Sejak beroperasi, Comet telah mengangkut jutaan orang. Pada tahun pertama, pesawat itu telah mengangkut 30 ribu orang, termasuk Ratu Elizabeth. Tak hanya menjadi jet komersial pertama, Comet juga berkontribusi terhadap dunia penerbangan dengan sejumlah tragedi yang menimpa pesawat itu.

Insiden pertama terjadi pada tahun 1954. Pesawat de Havilland Comet meledak di angkasa hanya 15 menit setelah lepas landas. Jet yang berangkat dari Roma menuju London dan membawa 35 penumpang dan kru itu, jatuh di Laut Mediterania.

Comet 1 (Pinterest)

Beberapa bulan sesudahnya, kembali terjadi peristiwa serupa. Akibatnya, 21 kru dan penumpang de Havilland Comet tewas dalam penerbangan dari London menuju Johannesburg, Afrika Selatan tersebut. Pesawat itu kembali jatuh di Laut Mediterania dalam insiden yang terjadi pada 1954 tersebut.

Dilansir dari News.com.au, Senin (20/3/2017), kecelakaan jet Comet itu mendorong Menteri Transportasi Inggris memberhentikan penerbangan pesawat jenis tersebut.

Jenazah korban dari dua peristiwa itu menunjukkan cedera serupa, yakni keretakan tengkorak dan pecahnya paru-paru. Penyelidikan kecelakaan akhirnya menemukan penyebab kecelakaan dua pesawat itu. Menurut laporan, kelelahan logam yang menyebabkan dekompresi dan berpisahnya udara menjadi penyebab insiden itu.

Comet 1 (Airliners)

Dilansir oleh Telegraph, jendela pesawat Comet yang berbentuk kotak berperan penting terhadap kelelahan logam (fatigue) — kecenderungan logam untuk patah bila menerima tegangan berulang — yang menyebabkan kecelakaan jet itu.

Sudut tajam jendela membuat logam di sekitarnya mengalami tekanan ekstra dalam ketinggian, dengan tekanan dua hingga tiga kali lebih besar dibanding pesawat pada umumnya. Tegangan yang terkonsentrasi di sempat sudut jendela menyebabkan logam pesawat menjadi lelah.

Setelah dilakukan penyelidikan, de Havilland akhirnya membuat sejumlah perubahan pada desain pesawat, termasuk mengubah jendela menjadi bulat. Dengan demikian, tegangan mengalir lebih merata di sekitar tepi jendela. Dari situlah, semua pesawat hingga kini menggunakan jendela berbentuk bulat. (tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.