Buah pikiran memang kebanyakan lahir dari kemelaratan. Ram Krishna Ahirwar, seorang bocah 14 tahun, prihatin melihat bapaknya yang seorang petani, selalu kehabisan baterai ponsel saat di sawah. Dia juga tak tega melihat ayahnya repot memegang payung dan juga senter pada malam hari saat turun hujan.
Dilansir dari Hindustan Times, Rabu (5/4/2017), Ram bercerita betapa dia ingin membantu meringankan beban ayahnya di sawah. “Ayah saya adalah seorang petani. Dulu, kapan pun dia pergi ke sawah, dia mengalami banyak kesulitan, seperti ponselnya tak bisa di-charge. Untuk melindungi dirinya dari hujan, dia harus memegang payung dan harus memegang senter di tangan yang satunya. Kedua tangannya sibuk memegang payung dan senter. Karena itu, saya membuat payung bertenaga surya ini yang bisa dipegang satu tangan dan memberikan banyak fungsi,” ceritanya.
Payung buatan Ram ini bisa dibilang ajaib karena multifungsi. Payung Ram dilengkapi dengan dua LED, satu untuk jarak jauh, satu lain untuk jarak dekat. Bukan itu saja, payung ini juga dilengkapi dengan charger, sehingga ayahnya bisa mengisi ulang baterai ponselnya meski sedang bekerja di sawah.
Ram, yang diketahui merupakan orang India, paham betul musik telah menjadi bagian dari hidup mereka, dan tak terkecuali ayah tercintanya. Dia lantas menambahkan fitur untuk memutar lagu pada payung ajaibnya. Tak perlu takut kehabisan baterai, karena payung ini bertenaga surya.
Ada panel-panel surya yang akan menangkap cahaya matahari, sehingga lampu LED, charger, dan fasilitas lainnya bisa bekerja. Melengkapi fitur, Ram juga memasang klakson untuk mengusir hewan-hewan liar.
Payung ini ternyata menjadi gerbang bagi keberhasilannya di usia muda. Ram memenangkan kompetisi tingkat distrik hingga nasional. Kini, Ram akan dikirim ke Jepang untuk mengikuti Sakura Exchange Programme. (tom)