Dalam pencapaian teknologi, baterai ponsel pintar atau smartphone belum mampu bertahan lebih dari satu hari, meskipun kini sudah ada beberapa produk smartphone yang memiliki ketahanan baterai lebih baik dibandingkan lainnya. Para ilmuwan mengatakan pengisian daya telepon dengan menggunakan aliran listrik seperti itu tak akan berlaku lagi di masa mendatang.
Dilansir dari The Telegraph, Kamis (27/4/2017), para ilmuwan mengambil langkah untuk mengembangkan baterai telepon yang mampu mengisi daya dengan memanfaatkan tenaga surya. Mereka yakin, di masa depan, smartphone mampu mengisi tenaganya sendiri tanpa bantuan listrik, atau setidaknya memiliki masa hidup yang meningkat secara dramatis.

Sementara itu, charger eksternal bertenaga surya juga telah tersedia. Para ilmuwan di McGill University di Montreal dan Hydro-Quebec, Kanada, menemukan cara untuk memasukkan bahan permanen ringan ke dalam baterai handphone yang terpasang tetap atau built-in. Caranya yaitu dengan menambahkan molekul pewarna fotosensitif ke katoda, terminal baterai yang digunakan untuk menghidupkan telepon dari kabel listrik.
Molekul ini dapat mensimulasikan proses pengisian daya dengan tenaga surya. Pengujian menunjukkan adanya kemungkinan untuk menghasilkan sejumlah kecil kekuatan dari molekul fotosensitif, sesuai dengan temuan yang diuraikan dalam Nature Communications. Kini para ilmuwan harus mengembangkan anoda yang sesuai, terminal yang menyimpan dan melepaskan energi saat menyalakan perangkat.
Apabila berhasil, mereka akan menciptakan baterai lithium-ion yang mampu mengisi ulang dengan sendirinya. Kemungkinan penelitian ini akan memakan waktu bertahun-tahun.

“Secara teoritis, tujuan kami adalah untuk mengembangkan sistem tenaga surya hibrida baru,â? kata Andrea Paolella dari Hydro-Quebec, yang memimpin penelitian tersebut.
Namun, kondisi ini bergantung pada kekuatan yang dapat dihasilkannya saat melakukan miniatur. â??Kami dapat membayangkan aplikasi untuk perangkat portabel seperti telepon,” tuturnya.

Prototipe telepon bertenaga surya sendiri sebenarnya telah diciptakan, namun mereka bergantung pada panel surya terpisah, yang mengambil ruang berharga di perangkat smartphone. Baterai yang mampu melakukan pengisian daya sendiri akan sensitif terhadap energi solar, meski telepon harus didesain ulang agar sinar Matahari mampu menembus baterai.
Meski ada kemajuan dalam prosesor, layar dan komponen smartphone lainnya dalam beberapa tahun terakhir, teknologi dalam baterai dinyatakan hampir tidak berubah. Ini menandakan produsen-produsen smartphone dapat mulai memasukkan baterai berkapasitas lebih tinggi ke dalam ponsel pintar buatannya. (tom)