Ingin pergi wisata ke mana minggu ini? Jika ada yang belum memiliki agenda jalan-jalan, bagaimana jika JBers berwisata ke Yogyakarta. Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata yang paling banyak diminati untuk menghabiskan liburan. Tak hanya wisata belanja di Malioboro, kulineran gudeg, atau wisata sejarah di Candi Prambanan, tapi kamu juga bisa berwisata ke tebing yang sedang jadi berita di Yogyakarta yakni Tebing Breksi. Tak seperti tebing kebanyakan, Tebing Breksi yang berada di daerah Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini memiliki tampilan yang unik dan instagramable sehingga banyak dikunjungi.
Tebing Breksi adalah tempat wisata yang tergolong cukup unik karena mengedepankan tebing sebagai objek wisatanya. Tebing yang ada di sini tidaklah terbentuk secara alami, tapi terbentuk oleh tangan manusia. Tebing Breksi awalnya berasal dari bukit batu biasa yang menjelma menjadi suatu karya seni indah akibat terkikis akibat aktifitas penambangan bahan material bangunan seperti batu kapur oleh masyarakat sekitar selama puluhan tahun lamanya. Tercatat sejak tahun 1980-an, tebing ini sudah menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar.
Berhubung ada sebuah fakta yang ditemukan saat melakukan kajian terhadap lokasi ini bahwa jauh sebelum dijadikan area penambangan, tebing ini memiliki sudah kandungan abu vulkanik dari gunung api Purba Nglanggeran di Gunung Kidul. Lalu muncullah larangan untuk tidak menambang batu lagi di sini karena area ini termasuk dalam cagar budaya yang harus dilestarikan. Tapi larangan tersebut tak memutuskan semangat warga untuk menjadikan Tebing Breksi sebagai salah satu objek wisata yang patut dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Pada tahun 2015 Tebing Breksi diresmikan oleh Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan dibuka untuk umum.
Tebing Breksi yang menjadi geo heritage ini memiliki luas sekitar empat hektar dengan medan naik turun alias tidak rata sehingga kamu yang akan berkunjung ke sini disarankan untuk mengenakan alas kaki yang nyaman dan tidak licin serta mengenakan topi bertali karena cuaca yang terik saat siang hari dan angin cukup kencang. Tapi jika kamu ingin mengunjunginya di malam hari, pakailah pakaian yang agak tebal untuk menghindari masuk angin. Takut mendaki? Kamu tak perlu khawatir karena ada deretan anak tangga yang berjajar rapi dengan aneka bentuk ukiran di dindingnya yang dibuat oleh seniman setempat. Dari atas puncak Tebing Breksi kamu bisa melihat pemandangan landscape Candi Prambanan dari ketinggian, Candi Sojiwan, Candi Barong, Gunung Merapi, dan kota Yogyakarta yang indah.
Pada bagian depan Tebing Breksi ada area yang dinamakan Tlatar Seneng dengan bentuk setengah lingkaran dan panggung bulat berdiameter 15 meter lengkap dengan kursi-kursi yang memanjang mengelilinginya mirip dengan Colosseum di Roma, Italia. Tlatar Seneng ini sering digunakan untuk panggung pertunjukan seni seperti acara musik dan pagelaran wayang kulit. Biasanya pertunjukan seni diadakan saat weekend dan juga pada musim liburan, sehingga jangan heran jika pada saat tersebut Tebing Breksi akan lebih ramai dikunjungi pengunjung.
Buat yang ingin datang ke Tebing Breksi ini, kamu bisa mengambil jalur dari Candi Prambanan yang hanya memiliki jarak sekitar tempuh tujuh kilometer. Patokannya jika sudah sampai kawasan Pasar Prambanan, kamu bisa mengambil arah kanan menuju Piyungan. Dari sini sudah tidak jauh lagi kok JBers. Untuk yang membawa kendaraan sendiri, disarankan untuk mengecek kondisi kendaraan dengan baik karena medan jalan yang kamu lalui tidaklah mulus dan menanjak. Untuk dapat menikmati keindahan Tebing Breksi ini, kamu tak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Hanya saja ada tarif yang dikenakan untuk parkir motor sebesar Rp 2.000 dan Rp 5.000 untuk mobil. Untuk jam bukanya 24 jam sehingga kamu bisa kapan saja dating ke sini. Jangan lupa untuk membawa makanan dan minuman sendiri karena di sini masih belum ada penjual makanan atau minuman yang lewat. Selamat menikmati wisatamu di Tebing Breksi ya JBers! (jow)