Alakantuk, Jok Mobil Anti Ngantuk Karya Mahasiswa Malang

Hutomo Dwi

Perjalanan jauh sering kali membuat kita lelah dan mengantuk. Hal ini cukup berbahaya jika sedang berkendara, karena bisa menyebabkan kecelakaan. Guna mengatasi masalah mengantuk, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malangberhasil merancang alat untuk meminimalisir rasa kantuk yaitu Alakantuk.

Ketiganya adalah Wahyu Tasry Naufal, Asri Anjasari, dan Prayoga Bintang Primawan. Mereka mengatakan Alakantuk diciptakan karena tingginya tingkat kecelakaan di Indonesia yang disebabkan karena faktor manusia yaitu mengantuk.

Alakantuk sendiri merupakan kependekan dari alas duduk anti kantuk. Alat ini merupakan inovasi alas duduk yang mampu meningkatkan detak jantung manusia melalui getaran.

Alakantuk (Ayokuliah)

Dilansir dari Ngalamco, Rabu (26/7/2017), prinsip kerja Alakantuk terinspirasi dari sensor detak jantung yang terpasang di pergelangan tangan. Ketika detak jantung terbaca di bawah angka normal, maka alas duduk bisa menciptakan getaran yang memicu detak jantung kembali meningkat.

Alat yang bisa digunakan ketika berkendara tersebut, terdiri dari beberapa komponen yaitu alas duduk dan gelang. Di dalam alas duduk terdapat komponen elektronik berupa penggetar yang akan ‘mencubit’ pengguna kendaraan. Sementara itu, pada gelang terdapat sensor detak jantung.

Cara kerja alat tersebut adalah ketika bergetar maka detak jantung meningkat, aliran darah juga meningkat sehingga jadi lebih fokus dalam berkendara. Selain bisa digunakan di mobil, kamu juga bisa menggunakan alat ini saat kuliah. Jika kamu mengantuk pada saat kuliah, maka dengan getaran tersebut kamu bisa lebih berkonsentrasi dalam menerima pelajaran dari dosen.

Ilustrasi ngantuk saat berkendara (Ngalam)

Alakantuk merupakan solusi yang tepat bagi para sopir kendaraan beroda empat yang memiliki jam kerja lebih dari 12 jam per hari.

Teknologi ini bisa digunakan tiga sampai empat jam per hari secara terus-menerus dan memudahkan para pengguna di kondisi yang darurat. Penggunaannya pun cukup mudah yaitu dengan memasang komponen â?? komponen pada tubuh, menjadikan alat tersebut bisa diterima di masyarakat secara luas.

Sejauh ini, alas duduk anti kantuk sudah diujikan pada teman-teman kuliah Wahyu, Asri, dan Prayoga. Berdasarkan uji coba yang dilakukan ketiganya, teman-teman mereka memberikn respon postif dan mengaku tidak mengantuk seperti biasanya.

Wahyu dan kawan-kawan masih akan melakukan pengujian lebih lanjut dan masih memperbaiki desainnya agar lebih enak dipandang. Saat ini, Alakantuk karya mereka juga masih diajukan agar memiliki hak paten. (tom)

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.