Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), kita patut berbangga. Sebab, tahun ini negeri kita tercinta berhasil meraih posisi ke-2 sebagai negara yang paling dermawan. Masyarakat Indonesia bisa dikatakan memang paling loyal dalam membantu sesamanya dibanding negara-negara lain. Apalagi kini banyak organisasi amal juga yang berdiri di Indonesia sehingga membuat banyak warganya lebih sering berdonasi.
Kehadiran dunia maya juga turut memudahkan masyarakat Indonesia untuk berbagi sekaligus menggalang dana bagi yang membutuhkan. Tak sedikit pula masalah yang selesai berkat ‘patungan’ dari netizen. JadiBerita kali ini merangkum lima di antaranya. Apakah kamu salah satu yang sering berdonasi, JB’ers?
1. Bantu Pengobatan Sulami, “Manusia Kayu” asal Sragen.
Kisah Sulami (35), gadis asal Dukuh Selorejo, Mojokerto, yang tubuhnya kaku bak kayu, sempat viral beberapa waktu silam. Kondisi Sulami memang memprihatinkan. Sebagian besar anggota tubuhnya sama sekali tak bisa digerakkan akibat penyakit langka yang menyerangnya.
Dengan keterbatasan fisinya, Sulami tak pantang menyerah. Ia masih menyempatkan diri untuk belajar membuat kerajinan tangan serta rajin beribadah. Hal itulah yang juga membuat netizen tergerak hatinya untuk membantu Sulami meringankan beban hidup dan biayai pengobatannya. Melalui salah satu situs donasi kitabisa.com, netizen patungan hingga terkumpul sebanyak Rp146.649.630 dari target Rp50 juta. Selain untuk bantu pengobatan, kini rumah Sulami telah direnovasi, kasurnya pun diganti menjadi lebih hidup.
2. Wujudkan mimpi umrah kakek penjual roti.
Kisah pilu Kakek Khairudin viral dari Facebook. Di usianya yang telah memasuki 93 tahun, kakek yang berasal dari Jawa Tengah ini sudah berjualan roti keliling sejak tahun 1988. Dia berjualan hingga malam hari di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan. Saat ditemui salah satu netizen, Kakek Khairudin memiliki mimpi besar untuk menjalankan ibadah umrah.
Di usianya yang telah senja, mimpinya terwujud berkat patungan dari netizen. Dalam jangka waktu kurang dari 4 hari saja dana yang terkumpul sebesar Rp51. 787.709 dari target Rp40juta. Akhirnya Kakek Khaerudin dan Istrinya bisa pergi umrah bersama ke tanah suci.
3. Bantu obati Fahri Bocah Tulang Rapuh.
Kisah Muhammad Fahri (11), seorang anak asal Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, divonis mengidap penyakit osteogenesis imperfecta yang membuat tulang di tubuhnya begitu rapuh dan mudah patah. Saking rapuhnya, batuk pun bisa membuat tulang rusuk Fahri patah. Tertimpa bantal yang ringan pun tulangnya patah. Sang ibu Sri Astati Nursani (32), berjuang seorang diri untuk penyembuhan Fahri.
Netizen pun mulai berlomba-lomba mengumpulkan donasi untuk membantu bocah malang tersebut. Alhasil donasi yang terkumpul untuk pengobatan Fahri mencapai Rp.302.938.479. Dengan biaya tersebut, Fahri bisa melakukan pengobat, pemeriksaan laboratorium, serta diinfus dengan obat penguat tulang bernama alendronat atau sejenisnya.
4. Ringankan beban hidup kakek 101 tahun penjual abu gosok dan balon.
Kakek Nur Khalik sudah berusia 101 tahun. Di usianya yang sangat renta itu, kakek asal Kampung Garon, Bekasi, ini berjualan abu gosok dan balon di sekitaran Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan, untuk menafkahi istri dan anak-anaknya agar hidup berkecukupan. Profesi ini sudah dijalaninya sejak 50 tahun yang lalu hingga kini. Kisahnya pun viral saat seorang mahasiswa mempostingnya di media sosial, Facebook.
Mulai sejak kisahnya viral di sosial media, Nur Khalik, terima banyak pertolongan serta sumbangan dari beberapa orang yang tersentuh bakal semangatnya bekerja. Puncaknya, netizen bersatu untuk menggalang donasi hingga terkumpul sebesar Rp 21. 131. 213. Hebatnya, meski dia masih kekurangan, donasi yang terkumpul dari netizen, dia bagi-bagikan lagi kepada anak yatim dan orang yang membutuhkan.
5. patungan untuk Biaya Pembuatan Pesawat R80.
Setelah bertahun-tahun menunggu, pada Juni 2017, pesawat R80 akhirnya mendapatkan dukungan pemerintah dan dinyatakan sebagai Program Strategis Nasional. Semua pihak lantas antusias agar pesawat karya Anak Bangsa ini bisa diwujudkan.
Dengan semangat cita-cita untuk menjadi negara dirgantara, netizen patungan untuk membantu biaya pembuatan prototype pesawat R80 mencapai lebih dari Rp 200 miliar. Dimana untuk keseluruhan biaya pengembangan usaha mencapai USD 1.5 billion atau sekitar 20 triliun Rupiah. Hingga berita ini dimuat, sudah Rp6.046.004.358 terkumpul dan masih terus menunggu donasi dari kamu, JBers!
(rei)