Kamu pasti sering dengar tentang berbagai modus penipuan yang makin canggih. Nah, salah satu yang lagi marak adalah penipuan yang disebut ‘Aggregate on WhatsApp’. Penipuan ini menggabungkan trik-trik lama dengan manipulasi lewat aplikasi pesan populer, WhatsApp.
Walaupun kelihatannya gampang dihindari, kenyataannya penipuan ini bisa sangat efektif karena pelaku sering menggunakan teknologi canggih seperti artificial intelligence dan memanfaatkan kurangnya pengetahuan sebagian orang. Alhasil, data dan uang bisa jadi korban.
Gimana Sih Cara Kerjanya?
Penipuan ini dimulai dengan telepon dari nomor yang nggak kamu kenal. Pas kamu angkat, penipu akan ngaku sebagai kenalanmu, biasanya pakai nama umum kayak “Budi” atau “Desi”, dan minta kamu tambahin mereka di WhatsApp biar bisa ngobrol lebih lanjut.
Awalnya, interaksi ini kelihatan nggak berbahaya. Tapi justru inilah awal dari serangkaian trik untuk menipu dan mengeksploitasi kamu.
Tujuan utama si penipu adalah membangun rasa percaya. Setelah berhasil masuk ke WhatsApp kamu, mereka akan pakai teknik social engineering buat nyulik informasi pribadi, data bank, kata sandi, atau bahkan minta transfer uang.
Kadang, penipu juga mencoba mencuri akun WhatsApp kamu biar bisa menipu kontak-kontakmu yang lain. Supaya penipuan ini sukses, mereka ngandelin beberapa faktor:
- Kredibilitas korban: Orang yang nggak terbiasa dengan teknologi, terutama yang sudah lanjut usia, biasanya lebih rentan ditipu.
- Perasaan urgensi: Desakan situasi yang mendadak bikin korban bertindak tanpa pikir panjang.
- Teknik manipulasi sosial: Informasi pribadi dan trik emosional jadi kunci buat bikin korban percaya.
Cara Lindungi Diri dari Penipuan Model ini
Biar kamu nggak jadi korban penipuan ini, ikuti beberapa langkah pencegahan berikut:
- Jangan angkat telepon dari nomor nggak dikenal: Kalau nggak kenal nomornya, biarin aja masuk ke voicemail. Kalau memang penting, mereka pasti ninggalin pesan.
- Curiga sama permintaan mendesak: Kalau ada yang minta kamu tambahin ke WhatsApp untuk hal darurat, jangan langsung percaya. Kalau beneran darurat, mereka pasti akan langsung telepon kamu.
- Verifikasi identitas: Kalau ragu, cek identitas mereka pakai cara lain, misalnya telepon ke nomor yang sudah kamu kenal sebelumnya.
- Jangan bagi informasi sensitif: Hindari ngasih informasi pribadi, kode verifikasi, atau data bank lewat WhatsApp atau media digital lainnya.
- Aktifkan verifikasi dua langkah: Fitur ini di WhatsApp bisa mencegah penipu akses ke akunmu meskipun mereka punya kode verifikasimu.
- Silent panggilan dari nomor nggak dikenal: Di WhatsApp, kamu bisa aktifkan fitur untuk membisukan panggilan dari nomor nggak dikenal. Caranya, masuk ke Settings, lalu Privacy, dan di bagian Calls aktifkan opsi ini. Jadi, nomor yang nggak kamu simpan tetap bisa nelpon, tapi kamu nggak akan terganggu.
Perlu diingat, penipuan ini bisa makin canggih kalau penipu pakai artificial intelligence buat meniru suara keluarga atau teman. Jadi, selalu verifikasi identitas orang yang kontak kamu dengan pertanyaan pribadi atau langsung tanya di chat kontak asli. Curigai komunikasi yang datang tiba-tiba dan nggak jelas asal-usulnya.
Semoga tips ini bermanfaat buat kamu ya, Sobat JBers! Jangan lupa share artikel ini ke media sosial kamu supaya lebih banyak orang yang tahu dan nggak jadi korban penipuan. Tetap waspada!