STORY: Pengusaha Jual Restorannya Demi Karyawannya yang Sakit

Must read

Hutomo Dwi
Hutomo Dwi
Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Seorang pengusaha restoran di Texas, Amerika Serikat, memutuskan untuk menjual restorannya ketika mengetahui seorang pegawainya menderita tumor otak dan tak memiliki biaya untuk berobat.

Brittany Matthis (19), yang ayahnya meninggal dunia akibat tumor otak, didiagnosis mengidap penyakit yang sama bulan lalu. Namun, gadis ini tidak memiliki asuransi kesehatan untuk menutup ongkos pengobatannya.

Mengetahui hal ini, Michael De Beyer, pria kelahiran Jerman yang merupakan pemilik restoran Kaiserhof dan Wunderbar di Montgomery, Texas, berniat menjual kedua restoran miliknya demi menolong Brittany.

“Saya tak bisa hanya duduk dan membiarkan ini terjadi. Saya tak akan bisa memaafkan diri saya sendiri. Saya tak akan bahagia mendapat uang dari restoran itu, sementara mengetahui dia membutuhkan bantuan,” kata Michael seperti dikutip dari Montgomery Courier, Jumat (7/11/2014).

Brittany, yang kakak perempuan dan ibunya juga bekerja di restoran itu, pada awalnya mengetahui ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhnya setelah menemukan bintik kemerahan di kakinya.

“Saya pergi ke rumah sakit dan mengetahui bintik merah itu adalah darah saya yang membeku,” kata Brittany. “Lalu dokter melakukan pemeriksaan CAT dan MRI. Sehari sesudahnya, mereka memberi tahu bahwa saya mengidap tumor,” lanjut dia.

Brittany menambahkan, dokter mengatakan bahwa terdapat tumor sebesar bola pingpong di bagian kiri dari otaknya. Itulah sebabnya dia kerap merasakan sakit kepala.

Namun, meski sudah mengetahui penyakitnya, Brittany tidak melanjutkan perawatannya. Sebab, dia tidak memiliki asuransi kesehatan untuk menutup biaya pengobatan.

Mengetahui kondisi Brittany, Michael De Beyer, yang sudah beranak dua itu, mengatakan bahwa dia akan menjual restoran hasil kerja seumur hidupnya dan mendonasikan uangnya untuk pengobatan Brittany. “Keluarga Brittany bekerja sangat keras. Mereka sering menghadapi masalah di masa lalu. Namun, mereka tidak pernah minta tolong kepada siapa pun,” kata Michael.

Michael memperkirakan, restorannya bernilai sedikitnya USD 2 juta atau sekitar Rp 24 miliar. Sebelum mengetahui kondisi Brittany, Michael sempat menolak tawaran sebesar 1,3 juta dollar AS.

“Kini saya ingin melelangnya dengan tawaran minimal 50 persen dari harga aktualnya, dan semua penawaran di atas itu sangat cukup untuk membantu Brittany,” lanjut dia.

Lalu apa rencana Michael setelah restorannya terjual? Kepada stasiun televisi KHOU, Michael mengatakan bahwa dia akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk istri dan kedua anaknya.

Sungguh mulia hati Michael ini. Seandainya lebih banyak lagi orang seperti Michael di dunia ini, maka perang tak akan terjadi. (tom)

Latest article