Prestasi menakjubkan ditunjukkan oleh dua mahasiswa yang berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi yang rendah. Puji Utomo dan Atik Winarti berhasil membuktikan bahwa berasal dari keluarga yang miskin tak menghalangi mereka untuk berprestasi.
Seperti yang dikutip dari harianjogja (Sabtu, 28/2/2015), keduanya lulus dengan predikat Cum Laude tahun ini. Puji Utomo yang masih berusia 22 tahun ini merupakan anak seorang pengemudi becak, walaupun kehidupan yang dijalaninya selama kuliah harus prihatin dan serba pengiritan, Ia terus berjuang.
Mahasiswa lulusan Teknik Sipil Fakultas Teknik di UGM ini memilih untuk meneruskan lanjut kuliah setelah lulus sekolah dibandingkan saudara-saudaranya yang memilih langsung bekerja karena keterbatasan ekonomi. Melalui program beasiswa Bidik Misi dari pemerintah, sehingga Ia tidak perlu meminta biaya apapun dari sang Ayah. Uang kehidupan yang diperoleh dari beasiswa benar-benar ia manfaatkan dengan hati-hati dan bijak. Jika kebutuhan bertambah, ia mencari tambahan uang dengan cara menjadi pengajar di berbagai bimbel atau menjadi penjaga masjid.
â??Alhamdulillah sekarang usaha bapak sudah lancar,â? kata Puji. Ayahnya selama enam tahun belakangan menjadi penjual ikan. Puji lulus dengan IPK 3,86.
Sedangkan seorang mahasiswi cantik bernama Atik Winarti ini juga lulus dengan predikat Cum Laude dengan IPK sebesar 3,78. Ia lulus dari Fakultas Peternakan jurusan Ilmu Peternakan di UGM. Atik terpaksa hanya makan satu kali sehari setiap hari karena harus menambah satu semester untuk penelitian.
Penambahan satu semester tersebut tidak ditanggung oleh beasiswa. Adapun uang yang dikantonginya hanya cukup untuk bayar SPP dan uang kosan. Untuk menambah uang sehari-harinya, ia mengajar les untuk anak-anak SD.
â??Dari mengajar ini, saya dapat Rp300.000 sebulan. Sempat juga berjualan kue bersama teman-temanya di Alun-alun selatan pada malam hari selama dua bulan, karena kesibukan masing-masing akhirnya bubar,â? katanya.
Sebagai mahasiswi berprestasi, Atik tergolong anak yang sangat aktif. Ia sering mengikuti kompetisi dana hibah penelitian dan sempat menjadi juara tiga dalam Debat Mahasiswa Peternakan Tingkat Nasional.(dea)