Yin Yang Lambang Keseimbangan Unsur

Merna Arini

Pernahkah kalian mendengar kata Yin dan Yang? Pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kalian. Paradigma kita tentang lambang ini identik dengan lambang China yang menyeimbangkan antara hawa positif dan negatif. Yin dan Yang pada dasarnya saling berlawanan, tetapi mereka adalah bagian dari alam, mereka bergantung satu sama lain, dan mereka tidak dapat hidup tanpa satu sama lain. Keseimbangan Yin dan Yang adalah penting. Jika Yin lebih kuat, Yang akan menjadi lemah, begitu juga sebaliknya.

Yin dan Yang dapat bertukar tempat dalam kondisi tertentu sehingga mereka biasanya tidak hanya Yin dan Yang saja. Dengan kata lain, Yin dapat berisi bagian tertentu dari Yang dan Yang dapat memiliki beberapa komponen Yin. Hal ini diyakini bahwa Yin-Yang eksis dalam segala hal. Masyarakat Tiongkok percaya bahwa sejak zaman kebudayaan Tiongkok purba, masyarakat Tiongkok kuno sudah menyadari bahwa semua benda di alam semesta ini selalu mengadung dua hal yang saling bertentangan tapi juga saling membutuhkan, mereka menyebutnya sebagai Yin dan Yang.

Simbol ini sudah luas dikenal di luar Tiongkok karena memiliki filosofis, historis dan makna batin spiritual yang mendalam. Cara sederhana untuk menggambarkan simbol ini adalah bahwa ia mewakili “bagaimana segala sesuatu bekerja”. Di permukaan mungkin terdengar sederhana tetapi apabila direnungkan lebih lanjut dan jika benar-benar dapat memahami sesuatu di balik simbol ini seseorang dapat memahami kedalaman maknanya yang signifikan. Lambang ini kelihatannya sederhana di permukaan namun kata-kata memiliki makna yang sangat mendalam.

Konsep Yin dan Yang sangat erat kaitannya dengan Lima Unsur yang menyediakan kerangka intelektual tentang luasnya pemikiran ilmiah Tiongkok terutama di bidang-bidang seperti biologi dan kedokteran. Organ tubuh dianggap tidak saling terkait dalam berbagai cara yang sama seperti fenomena alam lainnya, dan paling baik dipahami dengan mencari korelasi dan korespondensi. Di Tiongkok, penyakit dipandang sebagai adanya gangguan dalam keseimbangan Yin dan Yang atau Lima Unsur yang disebabkan emosi, panas atau dingin, atau pengaruh lainnya. Dengan demikian terapi bergantung pada diagnosis akurat terhadap sumber ketidakseimbangan seperti mengubah cara hidup. Filosofi Yin dan Yang ini membimbing rakyat Tiongkok kuno dalam memperbaiki moralita mereka.

Sampai saat ini masyarakat Tiongkok masih mempercayai Yin dan Yang. Semua hal dalam kehidupan mereka selalu dikaitkan dengan konsep Yin dan Yang, seperti jika mereka sakit, mereka akan berpikiran kalau Yin Yang mereka tidak stabil alias salah satu dari Yin Yang ada yang lebih kuat dan harus diseimbangkan.

Kaisar Kuning mengatakan ”Prinsip Yin dan Yang adalah dasar dari seluruh alam semesta. Ia mendasari segala sesuatu dalam penciptaan. Ia memberi panduan tentang pengembangan orangtua; ia adalah akar dan sumber hidup dan mati; kuil-kuil dewa beranggapan bahwa untuk merawat dan mengobati penyakit, seseorang harus mencari asal-usul mereka.”

Lao Ce adalah pelopor penggunaan istilah Yin Yang dalam mengajarkan agama Tao. Secara terminologi, Yin dan Yang diterjemahkan sebagai energy negatif dan positif. Setiap benda bersifat dualisme yang terdiri dari unsur positif dan unsur negatif. Benda yang tidak memiliki unsur negatif dan positif, itu bermakna kosong dan hampa. Seperti halnya magnet, magnet mempunyai unsur positif dan negatif, kedua-duanya bersifat saling melengkapi. Magnet tanpa unsur positif, maka tidak terwujudnya unsur negatif. Itu bermakna bahwa magnet tidak akan terwujud jika tidak memiliki kedua unsur tersebut.

Apakah Yin Yang benar-benar berpengaruh pada kehidupan kita? Hanya kita yang tahu pengaruhnya dalam kehidupan kita masing-masing.

Bagikan:

Merna Arini

Buka jendela ilmu dengan membaca.