Mencari Teknologi ‘Mata Tuhan’ di Fast & Furious 7

Fast & Furious 7 menuai kesuksesan di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia. Selama beberapa hari lalu, bioskop Tanah Air dipadati antrean penonton yang ingin melihat aksi Van Diesel dan almarhum Paul Walker.

Selain adegan aksi yang memukau dan mobil-mobil mewah berkeliaran, film ini juga memberikan sesuatu yang menarik. Dalam film ini diperkenalkan sebuah teknologi yang dinamakan God’s Eye atau Mata Tuhan. Teknologi tersebut dikisahkan sebagai program pengintaian digital sapu jagat. Teknologi ini membutuhkan mikrofon dan jufa kamera, sehingga CCTV, ponsel, atau gadget lainnya bisa menjadi alat sadap bagi pengguna Mata Tuhan tersebut.

Dalam film “Fast & Furious 7”, salah satu tokohnya mengatakan bila teknologi pengintai yang dimiliki pemerintah Amerika Serikat perlu waktu sampai 10 tahun untuk menemukan Osama bin Laden. Namun dengan Mata Tuhan, diperlukan waktu dalam hitungan menit atau bahkan detik saja jika ingin mencari seseorang. Lantaran kemampuan tersebut akhirnya program ini jadi rebutan antara teroris dan agen pemerintah.

Tentunya teknologi ini bisa membuat penontonnya merasa ngeri jika benar-benar ada di dunia nyata, karena kita sebagai manusia jadi tidak bisa memiliki privasi. Dan percaya atau tidak, teknologi ini ternyata benar-benar ada, paling tidak untuk beberapa tahun ke depan, bukan saat ini.

Dikutip dari Detikcom, Minggu (12/4/2015), tengah tahun kemarin, Persistent Surveillance System mengembangkan sebuah teknologi yang dapat mengumpulkan dan informasi secara realtime, sehingga memungkinkan melacak dengan me-rewind, zoom in dan mengikuti target tertentu.

Ross McNutt, Presiden of Persistent Surveillance System mengklaim teknologi tersebut layaknya versi live Google Earth. Persistent Surveillance System menempatkan kamera super beresolusi tinggi pada sebuah kapal. Pilot dapat menangkap 25m2 segmen bumi secara live secara berkelanjutan selama enam jam.

Terlebih bila kembali membuka lembar cerita-cerita aksi spionase National Security Agency (NSA) Amerika Serikat. Organisasi ini dianggap punya kemampuan digital paling mutakhir untuk urusan memata-matai. Mulai dari menyadap rekaman telepon warga sampai kepala negara telah dituduhkan ke NSA.

NSA diketahui juga sampai menggunakan pesawat Cessna yang terbang dari setidaknya lima bandara besar untuk mendukung aksi spionase mereka. Pesawat tersebut dibekali peralatan yang dibuat Boeing, yang menyerupai menara BTS yang digunakan banyak perusahaan telekomunikasi. Peralatan yang dinamakan ‘dirtboxes’ itu membuat ponsel memberikan data unik registrasinya. Alhasil, alat ini dapat mengumpulkan informasi dari puluhan ribu ponsel dalam sekali penerbangan.

Indonesia pun tak luput menjadi target mata-mata. Mantan agen NSA Edward Snowden membeberkan dokumen mengenai aksi mata-mata Selandia Baru terhadap berbagai media komunikasi di Indonesia. Pihak Selandia Baru bekerja sama dengan Direktorat Sinyal Australia dituding telah memata-matai Indonesia.

Memang masih belum jelas seperti apa wujud dari teknologi yang digunakan mereka itu. Namun mereka mampu memantau setiap panggilan telepon dan surel, dan semua data tersebut langsung masuk ke database, dan terkoneksi ke databes NSA. Materi yang didapat dari Indonesia lalu disebar oleh keamanan Selandia Baru ke negara-negara sekutunya, seperti NSA, dan agensi di Australia, Inggris dan Kanada.

Jadi, kesimpulannya, teknologi seperti Mata Tuhan itu nantinya benar-benar akan bisa diciptakan. Jika benar itu terjadi, maka bersiaplah untuk selalu diawasi setiap saat, walaupun itu di luar keinginan kamu. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

5 Landasan Pesawat Paling Ekstrem Sedunia

Setelah Debat Gaun, Netizen Debat Kucing Naik atau Turun