Kota Gelap yang Tak Kena Sinar Matahari

Sinar matahari merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Karena ukurannya yang lebih besar dari bumi, maka jelas seluruh bumi akan terkena sinarnya. Namun ternyata ada satu kota yang tidak mendapatkan sinar matahari. Kota itu adalah Ryukan di Norwegia.

Kota tersebut tak sepanjang tahun gelap karena tidak mendapatkan sinar matahari, melainkan hanya 6 bulan saja. Terhitung setiap tahun mulai September hingga Maret yang merupakan musim dingin, daerah Ryukan sama sekali tidak mendapat sinar matahari.

Penyebab kota Ryukan tidak mendapatkan sinar matahari adalah letaknya yang berada di kaki Gunung Gaustatoppen. Curamnya lereng pegunungan di sekitarnya benar-benar menghalangi sinar matahari menerangi kota Ryukan. Namun penduduknya tak kehabisan akal untuk bisa mendapatkan sinar matahari.

Gunung Gaustatoppen (Hihostels)
Gunung Gaustatoppen (Hihostels)

Yang mereka lakukan adalah memasang cermin raksasa di gunung agar bisa menangkap sinar matahari dan memantulkannya ke kota itu.

Dahulu, warga Ryukan memanfaatkan gondola yang akan mengangkut mereka ke area yang mendapat sinar matahari di bagian atas pegunungan. Namun sejak diresmikannya Proyek Solspeil atau Cermin Matahari di atas Ryukan pada tahun 2013, warga tidak perlu naik ke atas menggunakan gondola untuk merasakan hangatnya sinar matahari.

Dilansir dari Visit Rjukan, Senin (13/7/2015), proyek Solspeil sebenarnya ide dari pendiri kota ini, Sam Eyde, dan sudah dicetuskan sejak tahun 1913. Namun baru terealisasi pada tahun 2013. Dengan bantuan teknologi modern, ide tersebut akhirnya terealisasi ketika Proyek Solspeil diteruskan oleh warga sekaligus seniman lokal bernama Martin Andersen pada tahun 2005.

Cermin di kota Ryukan (Visit Rjukan)
Cermin di kota Ryukan (Visit Rjukan)

Proyek Solspeil terdiri dari tiga papan cermin penangkap sinar matahari yang berada di lereng pegunungan tepatnya di ketinggian 450 meter di atas pusat kota Ryukan. Cermin yang masing-masing luasnya 17 meter persegi itu mampu memantulkan cahaya matahari seluas 600 meter persegi di atas kota Ryukan. Ketiga cermin itu dikendalikan oleh komputer yang melacak pergerakan matahari di langit sehingga membuat kota Rjukan dapat menikmati sinar matahari sepanjang hari.

Karena keunikan sejarah industri, arsitektur, dan Proyek Solspeil, kota Ryukan dicalonkan, mewakili Norwegia, masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO 2015. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.